Berita Kriminal – Kejadian tragis menimpa Ihwan Sahab, seorang pria berusia 28 tahun asal Kelurahan Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ia meninggal dunia pada 14 April 2025 di Kamboja setelah disiksa oleh rekan-rekannya dalam sebuah sindikat penipuan siber. Kasus ini membuka mata masyarakat mengenai bahaya yang dihadapi para pekerja migran, terutama mereka yang terjebak dalam pekerjaan ilegal.
Latar Belakang
Ihwan berangkat ke Kamboja pada Februari 2024, tergiur oleh iming-iming gaji tinggi yang ditawarkan oleh perusahaan yang ternyata terlibat dalam kegiatan penipuan. Banyak pekerja migran Indonesia yang berangkat ke luar negeri dengan harapan mencari kehidupan yang lebih baik, namun tidak sedikit dari mereka yang terjebak dalam situasi yang sangat berbahaya.
Proses Keberangkatan
Menurut informasi dari keluarga, Ihwan berangkat bersama beberapa rekan-rekannya. Mereka semua dijanjikan pekerjaan yang menjanjikan di sektor yang tidak jelas. Keputusan untuk pergi ke Kamboja diambil dengan harapan memperoleh penghasilan yang lebih baik, tanpa menyadari risiko besar yang mereka hadapi.
Momen Tragis
Setelah beberapa waktu bekerja, Ihwan mulai mengalami tekanan dari perusahaan yang menuntut agar target tertentu tercapai. Ketidakmampuan memenuhi target ini mengakibatkan Ihwan menjadi sasaran penyiksaan yang brutal. Ia dilaporkan disiksa selama dua hari oleh 15 pekerja lain, baik dari China maupun Indonesia, yang bekerja di tempat yang sama.
Penyiksaan dan Kematian
Subiyantoro, adik Ihwan, mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, korbannya sempat dirawat di rumah sakit setempat. Selama perawatan, Ihwan menghubungi keluarganya melalui video call dan mengungkapkan kondisi mengerikan yang ia alami. Tubuhnya penuh luka bakar dan memar akibat penyiksaan yang dialaminya. Namun, setelah beberapa hari mendapatkan perawatan, kondisi Ihwan justru memburuk dan akhirnya dinyatakan meninggal.
Reaksi Keluarga dan Masyarakat
Keluarga Ihwan sangat terpukul dengan berita kematian ini. Mereka menerima kabar tersebut dari staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh. Keluarga merasa ditinggalkan dan tidak tahu harus berbuat apa untuk mencegah tragedi serupa terjadi pada orang lain. Kasus ini pun menjadi perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi di media sosial.
Penanganan Oleh Pihak Berwenang
Kejadian ini memicu perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia. Pihak berwenang di Indonesia diharapkan dapat mengambil langkah lebih tegas untuk melindungi pekerja migran dari sindikat kejahatan penipuan. Selain itu, penting bagi pemerintah untuk memberikan edukasi kepada calon pekerja migran mengenai risiko yang mungkin mereka hadapi.
Tragedi yang menimpa Ihwan Sahab adalah pengingat bagi kita semua mengenai pentingnya kesadaran tentang risiko pekerjaan di luar negeri, terutama yang tidak jelas. Kasus ini menunjukkan betapa rentannya pekerja migran terhadap berbagai bentuk penyalahgunaan. Diperlukan tindakan preventif dari pemerintah dan masyarakat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Tindakan yang Dapat Dilakukan
- Edukasi: Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang cukup mengenai risiko bekerja di luar negeri.
- Dukungan Hukum: Pemerintah harus memberikan dukungan hukum yang lebih baik bagi pekerja migran.
- Peningkatan Pengawasan: Meningkatkan pengawasan terhadap agen penyalur tenaga kerja yang tidak berlisensi.
Dengan memahami dan mengatasi masalah ini, kita bisa berharap untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pekerja migran Indonesia.
