Travel

Tukung Cukur Asgar Cuan dari Helai Rambut Kepala

Potret Tukang Cukur Asgar - Detik.com
Potret Tukang Cukur Asgar - Detik.com

Travel – Di tengah persaingan yang ketat di industri pangkas rambut, Tukang Cukur Asgar berhasil menarik perhatian dengan model bisnis yang sederhana namun efektif. Terletak di Kebayoran, Jakarta Selatan, usaha tukang cukur ini dikelola oleh Yusuf, seorang pria berusia 28 tahun asal Garut yang memanfaatkan keterampilan cukurnya untuk meraih cuan dari setiap helai rambut pelanggan.

Awal Mula Usaha

Yusuf memulai kariernya sebagai tukang cukur sejak tahun 2019. Berbekal pengalaman otodidak dari lingkungan sekitar di Garut, ia mengasah keterampilannya dengan meniru gerakan rekan-rekannya yang juga berprofesi sebagai tukang cukur. Dengan modal seadanya, seperti gunting, sisir, dan clipper, Yusuf membuka usaha pangkas rambut kecil-kecilan yang diberi nama “Pangkas Rambut Kapten.”

“Pangkas rambut ini berada di ruko kecil dengan ukuran sekitar 2×5 meter, dan saya menawarkan harga yang terjangkau,” ungkap Yusuf saat ditemui di tokonya. Biaya untuk layanan pangkas rambut dewasa hanya Rp 25.000, sedangkan untuk anak-anak dikenakan tarif Rp 20.000.

Pendapatan Harian yang Stabil

Meskipun berada di tengah banyaknya usaha pangkas rambut modern, Yusuf berhasil mendapatkan pelanggan tetap. Dalam sehari, ia bisa mencukur sekitar 15 kepala, menghasilkan pendapatan rata-rata Rp 300.000. “Saya sering menerima permintaan model rambut sesuai tren terbaru, bahkan jika pelanggan membawa gambar sebagai referensi,” tambahnya.

Yusuf juga menggunakan pijakan tambahan untuk menangani pelanggan anak-anak, memastikan kenyamanan dan keamanan selama proses pencukuran. Selain itu, meskipun alat cukurnya tidak diperbarui secara rutin, ia memastikan bahwa perawatan alat dilakukan minimal sebulan sekali.

Strategi Bertahan di Tengah Persaingan

Dalam industri yang semakin kompetitif, tukang cukur Asgar tetap bertahan dengan menawarkan harga yang lebih rendah dan pelayanan yang ramah. Yusuf menyadari bahwa keberadaan pangkas rambut modern dengan harga yang lebih tinggi tidak menghalangi usahanya. “Saya percaya rezeki ada yang mengatur, dan saya terus berusaha memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” katanya.

Berada di lokasi strategis, usaha pangkas rambut Asgar tidak hanya mengandalkan pelanggan lokal, tetapi juga menarik perhatian orang-orang yang kebetulan melintas. Keberadaan pelanggan tetap yang loyal menjadi salah satu pilar kekuatan usaha ini.

Perbandingan dengan Usaha Pangkas Modern

Berjarak sekitar 5,9 kilometer dari Pangkas Rambut Kapten, terdapat Fix Up Barber Shop, sebuah usaha pangkas rambut modern yang lebih elit. Dikelola oleh Aang, seorang juru cukur dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, Fix Up menawarkan layanan yang lebih mahal, dengan harga mulai dari Rp 90.000 untuk pangkas rambut dewasa hingga Rp 150.000 untuk layanan coloring.

Aang mengaku bahwa meskipun ia belum pernah membuka usaha sendiri, pengalamannya di dunia pangkas rambut membuatnya memiliki banyak pelanggan tetap. “Banyak pelanggan yang sudah mengenal saya, dan mereka percaya dengan hasil kerja saya,” ungkapnya.

Pelayanan dan Kenyamanan Pelanggan

Fix Up Barber Shop juga menawarkan layanan tambahan seperti pijat dan creambath, yang membuat pelanggan merasa lebih dimanjakan. Morris, salah satu pelanggan tetap Aang, mengaku bahwa keahlian dan hubungan baik dengan juru cukur menjadi alasan utama dia kembali. “Saya sudah lebih dari 14 tahun menjadi pelanggan Aang. Dia tahu persis model rambut yang saya inginkan,” katanya.

Kedua tukang cukur ini menunjukkan bahwa meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, keduanya memiliki pendekatan yang unik dalam menjalankan usaha. Yusuf dengan harga terjangkau dan pelayanan yang ramah, sementara Aang menawarkan layanan premium dengan pengalaman yang lebih lama.

Tantangan dan Peluang di Usaha Mikro

Meskipun usaha pangkas rambut Asgar dan Fix Up Barber Shop memiliki pelanggan setia, tantangan tetap ada. Nailul Huda, ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), menyebutkan bahwa usaha mikro seperti ini sering kali tidak memiliki akses yang memadai untuk permodalan, sehingga sulit untuk melakukan ekspansi.

“Usaha mikro cenderung stagnan karena keterbatasan modal. Mereka biasanya bertahan pada level yang sama dan tidak melakukan ekspansi besar-besaran,” jelas Huda. Namun, keunikan layanan yang ditawarkan, seperti pijat di pangkas rambut Asgar, dapat memberikan nilai tambah yang membuatnya tetap relevan.

Tukang Cukur Asgar adalah contoh nyata bagaimana usaha mikro dapat bertahan di tengah tantangan industri yang kompetitif. Dengan mengutamakan pelayanan yang ramah, harga yang terjangkau, dan keterampilan yang mumpuni, Yusuf telah membuktikan bahwa usaha kecil pun dapat meraih kesuksesan.

Dalam dunia yang terus berkembang, penting bagi pelaku usaha mikro untuk tetap beradaptasi dan menemukan cara inovatif untuk menarik pelanggan. Dengan demikian, usaha seperti Tukang Cukur Asgar dapat terus memberikan kontribusi pada perekonomian lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan.

Exit mobile version