Finansial

Rumah Betawi Ini Tetap Bertahan di Tengah Modernisasi

Potret Rumah Betawi yang Berada di Setiabudi - Detik
Potret Rumah Betawi yang Berada di Setiabudi - Detik

Info Finansial – Di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta yang dipenuhi gedung-gedung tinggi dan pusat perbelanjaan modern, terdapat satu harta karun budaya yang masih bertahan: rumah asli Betawi. Terletak di kawasan elite Setiabudi, Jakarta Selatan, rumah ini telah berdiri sejak tahun 1940-an dan menjadi simbol ketahanan budaya di tengah arus modernisasi.

Sejarah Singkat Rumah Betawi

Rumah Betawi adalah salah satu bentuk arsitektur tradisional Indonesia yang mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Betawi. Sejak zaman kolonial, rumah ini menjadi tempat tinggal bagi masyarakat lokal, dengan desain yang menggabungkan elemen lokal dan pengaruh dari budaya Tionghoa, Arab, dan Eropa. Rumah ini biasanya terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan batu bata.

Lokasi Strategis di Setiabudi

Rumah asli Betawi ini terletak di Jalan Menteng Atas Selatan I, Setiabudi, Jakarta Selatan. Meskipun dikelilingi oleh gedung-gedung tinggi seperti Apartemen Casablanca dan Mal Kota Kasablanka, rumah ini tetap kokoh berdiri. Lokasi ini menawarkan kontras yang menarik antara modernitas dan tradisi, memperlihatkan bagaimana budaya lokal masih bertahan meskipun berada di tengah lingkungan urban yang sibuk.

Keunikan Arsitektur Rumah Betawi

Saat memasuki area rumah ini, pengunjung akan disambut oleh suasana yang membawa mereka kembali ke masa lalu. Fasad rumah yang terbuat dari papan kayu dicat putih, dengan jendela dan pintu model krepyak berwarna hijau muda, menciptakan nuansa yang khas. Teras yang luas dihiasi dengan perabotan kayu yang sudah tua dan dinding yang dipenuhi dengan foto-foto serta kaligrafi Arab.

Plafon teras terbuat dari anyaman bambu yang memberi kesan alami dan sejuk. Setiap detail arsitektur rumah ini mencerminkan kebudayaan Betawi yang kaya, mulai dari ukiran pada tiang hingga ventilasi pintu yang berbentuk bunga. Namun, meskipun memiliki keindahan yang klasik, bangunan ini juga menunjukkan tanda-tanda keausan, dengan plafon yang rusak dan dinding yang mulai pudar.

Tantangan di Era Modern

Meskipun rumah ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, pemiliknya, Salamah, seorang wanita berusia 87 tahun, mengungkapkan bahwa mereka tidak berniat untuk merenovasi rumah tersebut. “Saya tidak mau direnovasi. Ini warisan dari orang tua saya,” ujarnya. Keluarga tetap memilih untuk mempertahankan bentuk asli rumah, meskipun banyak tantangan yang dihadapi, seperti kebocoran saat hujan dan kerusakan akibat usia.

Kondisi ini mencerminkan dilema yang dihadapi banyak pemilik rumah tradisional di Jakarta. Di satu sisi, mereka ingin melestarikan warisan budaya, sementara di sisi lain, mereka juga harus menghadapi tuntutan modernisasi dan perkembangan infrastruktur.

Peran Rumah Betawi dalam Budaya Lokal

Rumah Betawi di Setiabudi bukan hanya sekadar tempat tinggal; ia juga menjadi pusat aktivitas keluarga dan komunitas. Salamah mengungkapkan bahwa rumah ini sering digunakan untuk berkumpul bersama keluarga, terutama saat momen-momen penting seperti Idul Fitri. “Keluarga banyak di sini, jadi saya tetap tinggal di sini,” ungkapnya.

Keberadaan rumah ini juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Meskipun dikelilingi oleh gedung-gedung modern, rumah Betawi ini menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan warisan budaya di tengah arus perubahan.

Rumah asli Betawi di Setiabudi adalah simbol ketahanan budaya yang patut dihargai. Meskipun berada di tengah-tengah perkembangan urban yang cepat, rumah ini tetap berdiri kokoh sebagai pengingat akan sejarah dan tradisi masyarakat Betawi. Upaya untuk melestarikan rumah ini adalah bentuk penghormatan terhadap warisan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Exit mobile version