Berita

Ritual Mandi Suci Kumbh Mela Menelan Korban jadi 79 Orang

×

Ritual Mandi Suci Kumbh Mela Menelan Korban jadi 79 Orang

Sebarkan artikel ini
Potret Masyarakat yang menggelar Kumbh Mela - The Independent
Potret Masyarakat yang menggelar Kumbh Mela - The Independent

Berita Internasional – Ritual mandi suci Kumbh Mela, yang merupakan salah satu festival keagamaan terbesar di dunia, kini mencatatkan jumlah korban yang mengkhawatirkan. Pemerintah India melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat kerumunan dalam ritual tersebut telah meningkat menjadi 79 orang, menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai keselamatan dan manajemen acara besar ini.

Apa Itu Kumbh Mela?

Kumbh Mela adalah festival keagamaan yang diadakan setiap 12 tahun sekali di India, di mana jutaan umat Hindu berkumpul untuk melakukan ritual mandi di sungai suci. Festival ini dianggap sangat penting dalam agama Hindu, dan dihadiri oleh para peziarah dari seluruh penjuru India dan dunia. Pada tahun ini, acara tersebut berlangsung di Prayagraj, salah satu tempat suci di India.

Lonjakan Korban

Sejak dimulainya Kumbh Mela, jumlah korban terus meningkat. Pada minggu pertama acara, dilaporkan telah terjadi 30 kematian. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa jumlah tersebut kini telah mencapai 79 orang. Tragedi ini dipicu oleh kepadatan yang luar biasa dan kekacauan dalam pengaturan kerumunan, yang sangat berisiko di tengah banyaknya orang yang hadir.

Menurut laporan dari Independent UK, pemerintah di negara bagian Uttar Pradesh, yang dipimpin oleh Partai BJP, telah menghadapi kritik tajam karena dianggap tidak mampu mengelola festival ini dengan baik. Banyak pihak menuduh pemerintah menutup-nutupi angka kematian yang sebenarnya.

Respons Pemerintah

Kepala Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, yang juga seorang biksu Hindu, dikecam karena lambatnya respons pemerintah terhadap tragedi ini. Pada tanggal 29 Januari, ketika insiden terjadi, banyak pengamat mengkritik keterlambatan dalam merilis data resmi mengenai jumlah korban.

Meskipun pemerintah telah memerintahkan penyelidikan, hingga saat ini belum ada revisi resmi terhadap angka korban yang awalnya diumumkan. Media berita independen, Newslaundry, menemukan bahwa jumlah korban yang sebenarnya jauh lebih tinggi, dengan 69 nama tercatat sebagai korban yang dibawa ke rumah sakit.

Penanganan Jenazah

Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa jenazah para korban tidak ditangani dengan layak. Sebagian besar jenazah disimpan di ruang pembeku besar, bukan di kamar mayat. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai prosedur dan etika dalam penanganan jenazah. Ditemukan pula bahwa tidak ada jenazah yang dibawa untuk dilakukan autopsi, yang semakin memperburuk situasi.

Menurut seorang pejabat pemerintah, tanggung jawab untuk melakukan autopsi berada di tangan polisi, dan rumah sakit hanya melakukannya berdasarkan permintaan polisi. Namun, administrasi setempat tampaknya ingin memulangkan jenazah secepat mungkin, menimbulkan kekhawatiran di kalangan keluarga korban.

Reaksi Publik

Reaksi publik terhadap tragedi ini sangat beragam. Banyak orang mempertanyakan transparansi pemerintah dalam menangani insiden tersebut. Pemimpin oposisi, Akhilesh Yadav, menuduh pemerintah menyembunyikan angka kematian yang sebenarnya dan salah mengelola situasi yang telah menewaskan begitu banyak orang.

Ketika situasi semakin memanas, pemerintah berusaha menutup-nutupi insiden ini. Mallikarjun Kharge, pemimpin partai Kongres, juga menyebabkan kegemparan di parlemen dengan mengklaim bahwa ribuan orang telah meninggal di Kumbh. Pernyataan ini memicu ketegangan lebih lanjut dan tuntutan agar pemerintah lebih transparan.

Keamanan di Kumbh Mela

Tragedi ini menyoroti isu keamanan di acara-acara besar seperti Kumbh Mela. Dengan jutaan orang berkumpul di satu lokasi, manajemen kerumunan menjadi sangat penting. Pemerintah dan panitia penyelenggara harus memastikan bahwa ada langkah-langkah yang memadai untuk menghindari kekacauan dan memastikan keamanan para peziarah.

Pengalaman dari Kumbh Mela sebelumnya menunjukkan bahwa pengaturan yang tepat sangat penting untuk mencegah tragedi serupa. Namun, tampaknya dalam edisi kali ini, banyak aspek yang diabaikan, yang berujung pada tragedi yang menyedihkan ini.

Kenaikan jumlah korban dalam ritual mandi suci Kumbh Mela menjadi pengingat menyakitkan tentang pentingnya pengelolaan acara besar yang lebih baik. Dengan lebih dari 79 orang kehilangan nyawa mereka, pertanyaan tentang tanggung jawab pemerintah dan keselamatan publik menjadi sangat relevan.

Festival keagamaan yang seharusnya menjadi momen spiritual dan refleksi kini ternoda dengan tragedi yang tidak semestinya terjadi. Diharapkan, pemerintah dan panitia penyelenggara akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan keamanan dalam acara-acara mendatang, sehingga insiden serupa tidak terulang di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rahasia dan Strategi Gacor dari Dragon Treasure.