Berita – Di tengah kesibukan dan keramaian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sebuah kejadian aneh menggemparkan masyarakat setempat. Seorang pria berusia 20 tahun, yang diketahui bernama FR, ditangkap oleh petugas keamanan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center setelah menyamar sebagai perempuan dengan mengenakan mukena. Penangkapan ini bukan hanya menarik perhatian, tetapi juga memunculkan berbagai pertanyaan mengenai motif di balik tindakan tersebut.
Kronologi Kejadian
Kejadian ini terjadi pada hari Senin, 14 April 2025, sekitar pukul 12.50 Wita, saat waktu shalat dzuhur. FR, yang merupakan mahasiswa semester empat di Universitas Mataram, terlihat memasuki area shalat perempuan dengan mengenakan mukena putih bermotif daun dan bawahan coklat. Penampilannya yang mencolok dan berbeda dari jemaah perempuan lainnya segera menarik perhatian petugas keamanan masjid.
Salah satu petugas merasa curiga dengan gerak-gerik FR yang tampak tidak wajar. Setelah melakukan patroli, petugas tersebut melaporkan kecurigaannya kepada atasan. Dengan cepat, mereka mendatangi FR yang sedang berada di antara jemaah perempuan. Ketika petugas membuka masker yang dikenakan FR, terungkaplah bahwa ia adalah seorang pria.
Pengakuan Mengejutkan
Setelah ditangkap, FR memberikan pengakuan yang mengejutkan. Ia menyatakan bahwa ia mendengar “bisikan gaib” yang memintanya untuk beribadah di tempat shalat perempuan. Pengakuan ini membuat banyak orang terheran-heran dan menimbulkan spekulasi tentang kondisi mentalnya. Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan latar belakang dan motivasi di balik tindakan FR.
Reaksi Masyarakat
Kejadian ini segera menjadi viral di media sosial. Video penangkapan FR beredar luas di platform-platform seperti Facebook, menarik perhatian banyak netizen. Beragam komentar muncul, mulai dari yang mengkritik tindakan FR hingga yang menyayangkan kondisi mentalnya. Masyarakat Mataram pun terbelah antara yang merasa khawatir dan yang menganggapnya sebagai sebuah lelucon.
Analisis Tindakan Penyamarannya
Penyamaran FR bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Beberapa orang mengaitkannya dengan pencarian identitas diri, sementara yang lain berpendapat bahwa hal tersebut bisa jadi merupakan bentuk perilaku menyimpang. Dalam konteks sosial, tindakan ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
Implikasi Hukum
Dari segi hukum, FR dapat dikenakan sanksi jika terbukti melakukan tindakan yang melanggar hukum. Meski saat ini ia hanya ditangkap dan diperiksa, kasus ini bisa membuka peluang untuk menerapkan undang-undang yang lebih ketat terkait perilaku mencurigakan di tempat ibadah. Pihak kepolisian Mataram berjanji untuk menangani kasus ini secara profesional dan transparan.
Kejadian pria menyamar sebagai perempuan di Masjid Islamic Center Mataram ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan di tempat umum, terutama di tempat-tempat ibadah. Masyarakat diharapkan dapat lebih peka terhadap tindakan mencurigakan dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
Sebagai penutup, penting bagi kita untuk tetap menjaga suasana aman dan nyaman di lingkungan sekitar kita. Kejadian seperti ini harus menjadi pengingat bahwa kita perlu saling membantu dan menjaga satu sama lain agar tetap aman.