Berita Kesehatan – Di tengah kesibukan kota, kisah perjuangan seorang remaja berusia 16 tahun dari Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menarik perhatian. Raymond, yang terdiagnosis mengidap kanker rabdomiosarkoma (RMS), harus terbang jauh ke Jakarta untuk mendapatkan pengobatan yang layak. Perjuangannya melawan penyakit ini bukan hanya sebuah kisah medis, tetapi juga gambaran ketahanan dan harapan yang patut dicontoh.
Awal Mula Diagnosis Kanker
Raymond mengawali perjalanan medisnya ketika merasakan adanya pembengkakan di skrotumnya. Awalnya, ia tidak menyangka bahwa pembengkakan ini akan menjadi awal dari perjalanan panjang melawan kanker. Ibunya, Ani (45), menceritakan bagaimana mereka menerima diagnosis yang mengejutkan pada Oktober 2024. “Kami tidak pernah membayangkan anak kami akan menghadapi masalah sebesar ini,” ungkap Ani dengan mata berkaca-kaca.
Setelah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta, Raymond menjalani serangkaian pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, dokter mengkonfirmasi bahwa ia menderita rabdomiosarkoma, jenis kanker yang sering ditemukan pada anak-anak dan remaja.
Pengobatan di RSCM
Raymond dan keluarganya tiba di RSCM pada bulan November 2024. Di sana, mereka menemukan harapan baru. “Pembesaran di skrotum sudah diangkat melalui operasi,” kata Ani. Namun, perjuangan Raymond belum berakhir. Pada 9 Desember 2024, ia menjalani kemoterapi pertama, yang merupakan langkah penting dalam proses penyembuhannya.
Ani menceritakan bagaimana putranya sempat mengalami kesulitan pernapasan akibat tumor yang berkembang di perut dan lehernya. “Dia sempat mengalami cairan di paru-paru, dan kami harus melakukan pemasangan alat untuk mengeluarkan cairan tersebut,” ungkap Ani. Meskipun dalam kondisi yang sulit, Raymond tetap berusaha untuk tetap optimis.
Semangat dan Harapan Raymond
Meskipun harus menghadapi berbagai tantangan, Raymond menunjukkan semangat yang luar biasa. “Saya semangat. Sekarang sudah normal, buat jalan-jalan ya seperti biasa,” katanya. Senyum di wajahnya menjadi simbol harapan bagi banyak orang, termasuk para survivor kanker lainnya. “Buat teman-teman (survivor kanker) semangat, kita pasti bisa sembuh,” tambahnya.
Keluarga Raymond berkomitmen untuk mendukungnya sepenuhnya. Dengan semua perjuangan yang telah mereka lalui, mereka berharap dapat melihat Raymond kembali sehat dan menjalani kehidupan normal seperti remaja lainnya.
Kesadaran akan Kanker Anak
Kisah Raymond juga mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan kanker pada anak-anak. Menurut data Kementerian Kesehatan, tren kanker anak di Indonesia terus meningkat, dengan estimasi mencapai 100 ribu kasus. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan masyarakat untuk lebih peka terhadap gejala-gejala yang mungkin timbul.
Dalam rangka Hari Kanker Anak Sedunia, yang diperingati setiap 15 Februari, kesadaran akan kanker anak perlu ditingkatkan. Penggunaan bahan kemasan yang aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya, seperti BPA (Bisphenol-A), juga sangat dianjurkan untuk melindungi kesehatan anak-anak. Studi menunjukkan bahwa BPA dapat meresap ke dalam makanan dan minuman, berisiko mengganggu sistem hormon anak-anak.
Dukungan dari Masyarakat dan Organisasi
Dukungan dari masyarakat dan organisasi juga sangat penting dalam membantu anak-anak yang berjuang melawan kanker. Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAKI) misalnya, terus berupaya memberikan dukungan kepada anak-anak dan keluarganya. Melalui kampanye dan program-program yang diadakan, YKAKI berusaha untuk menggalang dana dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Kisah perjuangan Raymond melawan kanker rabdomiosarkoma adalah pengingat yang kuat bahwa harapan dan ketahanan dapat mengubah hidup. Dengan dukungan keluarga, masyarakat, dan tenaga medis, anak-anak seperti Raymond memiliki peluang untuk sembuh dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Melalui cerita ini, kita diingatkan akan pentingnya kesadaran dan perhatian terhadap kesehatan anak-anak. Semoga kisah ini dapat menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang terkasih yang berjuang melawan penyakit. Mari kita dukung setiap langkah mereka menuju kesembuhan.