Berita Terkini – Di tengah kesibukan lalu lintas kota, ada sosok-sosok yang berdiri sigap di perlintasan kereta, berjuang demi keselamatan pengguna jalan dan kereta. Mereka adalah penjaga palang kereta, yang meskipun bukan pegawai resmi PT KAI (Persero), menjalankan tugas penting ini sebagai relawan. Menariknya, berapa penghasilan yang bisa mereka dapatkan dari pekerjaan yang berat ini?
Kehidupan Penjaga Palang Kereta
Samsul, salah satu relawan di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 18 Volvo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengaku telah mengabdikan dirinya selama lebih dari setahun di tempat ini. Setiap hari, ia dan sembilan relawan lainnya bergantian menjaga perlintasan kereta dari pagi hingga malam. “Saat beruntung, saya bisa mendapatkan sekitar Rp 200 ribu per hari,” ujarnya. Namun, ia juga menyebutkan bahwa tidak jarang ia hanya bisa membawa pulang Rp 25 ribu dalam sehari.
Samsul bercerita tentang tantangan mencari pekerjaan formal di tengah persaingan yang ketat. “Tidak ada pilihan lain, jadi saya jalani saja pekerjaan ini,” katanya. Meskipun pekerjaan ini tidak menjamin stabilitas, ia merasa bahwa membantu menjaga keselamatan di perlintasan kereta adalah hal yang berharga.
Pengalaman dan Motivasi
Bagi Samsul, bekerja sebagai penjaga palang kereta bukan hanya soal uang. “Saya tertarik dengan dunia perkeretaapian dan ingin membantu mengurangi kemacetan di JPL,” ungkapnya. Lokasi perlintasan kereta tersebut sudah menjadi rumah kedua baginya, di mana ia bersama relawan lainnya mengatur lalu lintas dan membantu pengguna jalan yang terjebak dalam kemacetan.
Di sisi lain, Azis, relawan di JPL 36 Gang Sentiong, Senen, Jakarta Pusat, juga memiliki pengalaman serupa. “Saya sudah di sini sejak 2018, dan saya menjaga perlintasan ini demi keamanan,” katanya. Azis mengaku pendapatannya bervariasi, antara Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu per hari, tergantung pada situasi di lapangan.
Pendapatan yang Tak Menentu
Meskipun pekerjaan ini tampak mulia, pendapatan yang diperoleh para relawan sangat tidak menentu. Mereka harus menghadapi berbagai kondisi cuaca dan situasi lalu lintas yang berubah-ubah. “Ada kalanya kami harus berdiri di bawah terik matahari atau hujan, tetapi kami tetap melakukannya demi keselamatan,” jelas Azis.
Kondisi ini membuat banyak penjaga palang kereta bertahan dalam pekerjaan ini karena tidak ada alternatif lain. “Kita bantu-bantu pengguna jalan, tapi pada saat yang sama, kita juga berharap bisa mendapatkan sedikit imbalan,” tambahnya. Keterbatasan pekerjaan formal di Indonesia semakin mendorong banyak orang untuk mencari cara alternatif seperti ini.
Kondisi Kerja dan Keamanan
Para relawan ini bekerja dengan semangat tinggi, meskipun sering kali mereka harus berhadapan dengan pengendara yang nekat melanggar rambu-rambu perlintasan kereta. “Kami sering mengalami adu mulut dengan pengendara yang tidak sabar,” ungkap Samsul. Keberadaan mereka menjadi sangat penting untuk mencegah kecelakaan yang bisa berakibat fatal.
Dukungan Masyarakat dan Kesadaran
Masyarakat di sekitar perlintasan kereta pun mulai menyadari pentingnya peran penjaga palang kereta. Beberapa pengguna jalan bahkan memberi sumbangan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka. “Ketika ada pengguna jalan yang menghargai usaha kami, itu memberikan semangat tersendiri,” kata Azis.
Namun, masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya keselamatan di perlintasan kereta. Edukasi tentang aturan di perlintasan kereta perlu terus digalakkan untuk mengurangi kasus kecelakaan.
Kehidupan penjaga palang kereta adalah gambaran nyata dari perjuangan banyak orang di Indonesia yang berusaha memenuhi kebutuhan hidup di tengah keterbatasan. Meskipun penghasilan yang mereka dapatkan tidak menentu, dedikasi mereka dalam menjaga keselamatan di perlintasan kereta patut diacungi jempol.
Melalui kisah Samsul dan Azis, kita diingatkan akan pentingnya menghargai setiap pekerjaan, terutama yang menyangkut keselamatan publik. Semoga ke depannya, perhatian lebih diberikan kepada para relawan ini, sehingga mereka mendapatkan pengakuan dan dukungan yang layak atas kerja keras mereka.