Info Kesehatan – Dalam sebuah insiden tragis, seorang pemilik restoran di Vietnam bernama Nguyen Van B (33) meninggal dunia setelah terjangkit penyakit rabies saat memasak daging anjing. Kematian ini mencuri perhatian banyak orang dan menjadi pengingat akan risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi daging hewan liar, terutama anjing dan kucing.
Latar Belakang Insiden
Nguyen dikenal sebagai pemilik restoran yang menyajikan hidangan berbahan dasar daging anjing dan kucing di Provinsi Ba Ria-Vung Tau. Meski konsumsi daging anjing dan kucing bukanlah hal baru di beberapa negara Asia, termasuk Vietnam, namun risiko kesehatan yang mengikutinya sering kali terabaikan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara telah mengambil langkah tegas untuk melarang praktik ini, tetapi masih ada yang terus melakukannya.
Menurut laporan yang dilansir oleh DailyMailUK, Nguyen tidak digigit oleh anjing yang dicurigai terjangkit rabies. Namun, ia diketahui mengolah daging anjing yang terinfeksi virus tersebut. Penularan rabies dapat terjadi jika seseorang memiliki luka terbuka pada kulit saat mengolah daging hewan yang terjangkit virus ini.
Gejala dan Perkembangan Kesehatan
Setelah mengolah daging anjing, Nguyen mulai merasakan gejala yang mengkhawatirkan. Ia merasa lelah, kesulitan bernapas, dan segera dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Ho Chi Minh City untuk mendapatkan perawatan. Hasil tes menunjukkan bahwa ia terjangkit rabies, sebuah penyakit menular akut yang sangat berbahaya.
Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus, yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Saat ini, belum ada pengobatan efektif untuk rabies setelah gejala mulai muncul, sehingga mencegah penularan adalah langkah terbaik.
Respon Keluarga dan Masyarakat
Setelah menerima diagnosis tersebut, keluarga Nguyen memutuskan untuk membawanya pulang. Namun, tidak lama setelah itu, kondisinya semakin memburuk. Ia mengalami gejala parah seperti berbusa di mulut dan kebingungan. Akhirnya, Nguyen meninggal dunia, sebuah kejadian yang menyedihkan dan mengingatkan masyarakat akan risiko konsumsi daging anjing dan kucing.
Berita kematian Nguyen segera menyita perhatian publik di Vietnam. Banyak yang mulai berdiskusi tentang praktik konsumsi daging hewan liar dan bahayanya bagi kesehatan manusia. Masyarakat mulai mempertimbangkan kembali kebiasaan-kebiasaan lama terkait makanan ini.
Konsumsi Daging Anjing dan Kucing di Vietnam
Meskipun daging anjing dan kucing telah dikecam oleh banyak organisasi kesehatan global, hasil polling yang dilakukan oleh Humane Society International pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 40% orang Vietnam masih mengonsumsi daging anjing, sementara 21% mengaku masih memakan daging kucing. Ini mencerminkan tradisi yang mendalam, di mana daging anjing sering kali dianggap sebagai makanan yang dapat meningkatkan stamina dan kesehatan.
Di Vietnam, daging anjing sering kali disajikan dalam berbagai hidangan saat perayaan tertentu. Ada kepercayaan bahwa daging ini dapat memberikan energi dan nutrisi tambahan. Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan, banyak orang mulai meragukan klaim tersebut.
Pendidikan dan Kesadaran Kesehatan
Kematian Nguyen harus menjadi titik tolak bagi peningkatan kesadaran akan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh konsumsi daging hewan liar. Edukasi tentang rabies dan cara penularannya sangat penting, terutama di daerah yang masih mempertahankan praktik konsumsi daging hewan peliharaan.
Pihak berwenang dan organisasi kesehatan harus bekerja sama untuk memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat. Kampanye kesadaran tentang risiko kesehatan dari rabies dan pentingnya vaksinasi untuk hewan peliharaan juga perlu diperkuat. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak tentang konsumsi makanan dan menjaga kesehatan mereka.
Kesimpulan
Kematian pemilik restoran akibat rabies saat memasak daging anjing menjadi pengingat yang jelas akan risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi daging hewan liar. Di tengah tradisi dan kebiasaan yang sudah mengakar, penting bagi masyarakat untuk mulai mempertimbangkan kembali pilihan mereka. Kesadaran akan kesehatan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama, dan edukasi tentang penyakit menular seperti rabies sangat diperlukan.
Dengan demikian, kita dapat berharap agar kejadian tragis seperti yang dialami Nguyen tidak terulang lagi di masa depan. Masyarakat diharapkan semakin sadar akan dampak dari kebiasaan konsumsi daging hewan liar dan mengutamakan kesehatan mereka.