Berita Bisnis – Dalam sebuah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produksi protein di Indonesia, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan rencana pembangunan tambak baru seluas 20 ribu hektare (ha) di Pulau Jawa. Langkah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama dari sektor perikanan, yaitu ikan dan udang.
Latar Belakang Pembangunan Tambak
Pembangunan tambak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan dan memastikan ketersediaan gizi yang cukup bagi masyarakat. Zulkifli Hasan menyatakan bahwa kehadiran tambak baru ini tidak hanya akan meningkatkan jumlah produksi tetapi juga kualitas sumber daya manusia Indonesia, yang sangat bergantung pada kecukupan gizi.
Pentingnya Produksi Protein
Dalam konteks kesejahteraan masyarakat, asupan protein yang cukup sangat penting. Protein dari ikan, ayam, telur, daging, dan susu adalah komponen utama yang mendukung kesehatan dan perkembangan manusia. Dengan adanya tambak baru, diharapkan masyarakat dapat mengakses sumber protein yang lebih beragam dan terjangkau.
Zulkifli menambahkan bahwa saat ini, Indonesia telah mencapai swasembada beras dan jagung, namun tantangan dalam memenuhi kebutuhan protein masih ada. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi beras nasional diperkirakan mencapai 13,9 juta ton, yang melebihi kebutuhan konsumsi bulanan sebesar 2,6 juta ton. Namun, pencapaian ini harus diimbangi dengan upaya untuk meningkatkan produksi protein.
Strategi Penguatan Produksi
Pemerintah berkomitmen untuk tidak hanya membangun tambak baru, tetapi juga memperkuat sektor perikanan tangkap serta membangun fasilitas pakan yang mendukung produksi ikan dan ayam. Ketersediaan pakan yang berkualitas menjadi faktor penting dalam pengembangan sektor pangan berbasis protein.
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa dengan keterlibatan pemerintah dalam penyediaan pakan, diharapkan akan tercipta persaingan harga yang sehat di pasar. Hal ini memungkinkan harga pakan tidak hanya ditentukan oleh segelintir pihak, tetapi juga dapat dikendalikan oleh pemerintah, mirip dengan mekanisme yang diterapkan oleh Perum Bulog untuk beras.
Pengembangan yang Berkelanjutan
Pembangunan tambak ikan dan udang adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Selain optimalisasi lahan pertanian yang telah berjalan, pemerintah juga merencanakan pengembangan lahan baru di berbagai wilayah. Ini termasuk perbaikan infrastruktur irigasi yang sangat penting untuk mendukung pertanian dan perikanan.
Zulkifli menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tambak ini memerlukan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk kementerian teknis, lembaga terkait, dan pemerintah daerah. Sinergi ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua aspek dari pengembangan pertanian dan perikanan dapat berjalan dengan baik.
Tantangan dan Harapan
Meskipun langkah ini sangat menjanjikan, Zulkifli menyatakan bahwa tantangan dalam penguatan ketahanan pangan masih ada. Keberlanjutan dan keberhasilan program ini sangat tergantung pada komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat, termasuk petani, nelayan, dan pemerintah.
Dalam jangka panjang, diharapkan program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan. Pengembangan tambak yang berkelanjutan harus memperhatikan aspek ekologi dan sosial agar dampaknya dapat dirasakan secara positif oleh masyarakat.
Rencana pembangunan 20 ribu ha tambak ikan dan udang baru di Jawa oleh pemerintah adalah langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan kerjasama yang sinergis antara berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian dalam produksi pangan, khususnya protein. Ini adalah langkah penting untuk memastikan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.