Berita Jakarta – Kasus pembunuhan seorang balita yang ditemukan tewas terbakar di sebuah kontrakan di Kosambi, Tangerang, Banten, akhirnya menemui titik terang. Polisi telah berhasil menangkap pelaku yang tak lain adalah Heri Budiman (38), pacar dari ibu korban. Konferensi pers terkait penangkapan ini digelar di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Rabu (30/4/2025).
Penangkapan di Tasikmalaya
Heri Budiman berhasil diamankan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Masjid Raya Alhidayah, Deudeul, Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa (29/4) pukul 06.30 WIB. Penangkapan ini dilakukan setelah serangkaian penyelidikan intensif yang mengarah pada identifikasi dan pelacakan pelaku.
Tampilan Tersangka
Dalam konferensi pers, Heri Budiman dihadirkan dengan mengenakan baju tahanan berwarna oranye. Tampak betis kanannya diperban, dan kedua tangannya terikat kabel ties. Kondisi ini menunjukkan adanya upaya perlawanan atau tindakan yang memerlukan pengamanan ekstra saat penangkapan.
Hubungan Asmara
Keterlibatan Heri Budiman dalam kasus ini sangat mengejutkan, mengingat statusnya sebagai pacar dari ibu korban. “Orang tua korban dengan pelaku kenal dekat ya, ada hubungan asmara,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan pada Selasa (29/4). Hubungan asmara ini menjadi salah satu fokus utama dalam penyelidikan, untuk mengungkap motif di balik pembunuhan tragis ini.
Motif Pembunuhan Masih Didalami
Meskipun pelaku telah berhasil ditangkap, motif pembunuhan terhadap balita tersebut masih menjadi misteri. Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap alasan di balik tindakan keji yang dilakukan oleh Heri Budiman.
“Ini tim masih melakukan pendalaman, pendalaman, mengapa pelaku melakukan aksi yang sangat keji ini. Ini akan diungkap tuntas oleh tim,” tegas Kombes Ade Ary.
Penyelidikan difokuskan pada berbagai aspek, termasuk:
- Latar Belakang Hubungan: Menggali lebih dalam dinamika hubungan antara pelaku, ibu korban, dan korban sendiri. Apakah ada konflik, masalah keuangan, atau faktor lain yang memicu tindakan pembunuhan.
- Kondisi Mental Pelaku: Menyelidiki kondisi psikologis pelaku, apakah ada indikasi gangguan mental atau pengaruh zat adiktif yang dapat mempengaruhi perilakunya.
- Rekonstruksi Kejadian: Melakukan rekonstruksi kejadian di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kronologi pembunuhan dan bagaimana pelaku melakukan aksinya.
- Keterangan Saksi: Mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi terkait, termasuk tetangga, keluarga, dan orang-orang yang mungkin memiliki informasi tentang kejadian tersebut.
Luka di Tubuh Korban
Sebelumnya, polisi juga menemukan adanya luka di leher dan anus balita tersebut. Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa pembunuhan ini dilakukan dengan sangat keji dan sadis. Luka-luka tersebut menjadi petunjuk penting bagi penyidik untuk mengungkap motif dan cara pelaku melakukan pembunuhan.
Dampak Psikologis
Kasus pembunuhan balita ini tentu saja menimbulkan trauma mendalam bagi keluarga korban, terutama ibu korban. Selain kehilangan anak tercinta, ia juga harus menghadapi kenyataan bahwa pelaku pembunuhan adalah orang terdekatnya. Dukungan psikologis dan pendampingan dari pihak terkait sangat dibutuhkan untuk membantu ibu korban mengatasi trauma dan menjalani kehidupan selanjutnya.
Hukuman Berat Menanti
Atas perbuatannya, Heri Budiman terancam hukuman berat sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Pembunuhan berencana terhadap anak di bawah umur dapat diancam dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup. Pihak kepolisian akan memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan adil dan transparan, sehingga pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Harapan Masyarakat
Masyarakat berharap agar kasus pembunuhan balita ini dapat segera diungkap tuntas, dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, tentang pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak, serta mewaspadai potensi ancaman dari orang-orang terdekat.
Penguatan Keamanan Lingkungan
Kasus ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penguatan keamanan lingkungan. Masyarakat perlu lebih peduli dan proaktif dalam menjaga keamanan di sekitar tempat tinggal mereka, serta melaporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.
Peran Pemerintah dan Lembaga Sosial
Pemerintah dan lembaga sosial juga memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Program-program pencegahan kekerasan terhadap anak, peningkatan kesejahteraan keluarga, dan edukasi tentang parenting yang baik perlu terus digalakkan.
Kasus pembunuhan balita di Tangerang ini menjadi tragedi yang sangat memilukan. Penangkapan pelaku diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarga, serta menjadi peringatan bagi siapa pun yang berniat melakukan tindakan keji serupa. Masyarakat, pemerintah, dan lembaga sosial perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
