Kesehatan

Parlemen Inggris Desak Larangan Pernikahan Sepupu: Fokus pada Risiko Kesehatan

Ilustrasi Pernikahan Sepupu - Freepik
Ilustrasi Pernikahan Sepupu - Freepik

Info Kesehatan – Parlemen Inggris tengah mengajukan usulan untuk melarang pernikahan antar sepupu. Isu ini mencuat kembali setelah sejumlah laporan medis dan kajian ilmiah menunjukkan adanya peningkatan risiko kelahiran dengan cacat genetik pada pasangan yang memiliki hubungan kekerabatan dekat. Dalam konteks ini, isu pernikahan antar sepupu dinilai memiliki dampak serius bagi kesehatan masyarakat dan generasi mendatang.

Fakta Risiko Genetik Pernikahan Sedarah

Pernikahan antara sepupu pertama dianggap sebagai salah satu bentuk kawin sedarah (consanguinity). Studi medis menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari pasangan dengan hubungan darah memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit genetik dibandingkan mereka yang lahir dari pasangan tanpa hubungan kekerabatan.

Risiko kelainan genetik ini meningkat karena kedua orang tua mungkin membawa gen resesif yang sama. Data menunjukkan bahwa tingkat cacat lahir pada pasangan sedarah bisa mencapai dua kali lipat dari populasi umum.

“Meski bukan satu-satunya faktor, hubungan darah memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko berbagai penyakit genetik serius, seperti thalassemia, fibrosis kistik, dan kelainan metabolik,” kata Dr. Jonathan Miller, pakar genetika dari University College London.

Polemik di Tengah Masyarakat Multikultural

Isu ini menjadi topik hangat di Inggris, terutama mengingat keberagaman budaya di negara tersebut. Dalam komunitas tertentu, pernikahan antar sepupu pertama adalah tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Menurut statistik dari Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS), pernikahan antar sepupu pertama lebih umum terjadi pada komunitas Asia Selatan, Timur Tengah, dan beberapa kelompok etnis lainnya. Dalam komunitas ini, pernikahan seperti ini sering dianggap sebagai cara untuk memperkuat ikatan keluarga dan melindungi aset keluarga.

Namun, kritik juga muncul dari para aktivis kesehatan dan legislator yang menilai bahwa tradisi ini perlu diubah demi melindungi kesehatan generasi mendatang.

Dukungan dari Parlemen Inggris

Beberapa anggota parlemen telah menyatakan dukungan untuk larangan pernikahan antar sepupu. Mereka menilai kebijakan ini sebagai langkah proaktif dalam mencegah berbagai masalah kesehatan masyarakat.

“Melindungi kesehatan generasi mendatang adalah tanggung jawab kita bersama. Tidak ada alasan untuk membiarkan praktik ini terus berlangsung jika kita tahu dampaknya berbahaya,” ujar Tom Watson, seorang anggota parlemen dari Partai Buruh.

Usulan ini, meskipun kontroversial, telah menarik perhatian banyak pihak. Beberapa legislator menyarankan agar pemerintah juga memberikan edukasi lebih lanjut mengenai dampak kawin sedarah untuk mengurangi stigma yang mungkin timbul dalam masyarakat.

Pandangan Komunitas: Tradisi atau Risiko?

Bagi sebagian komunitas, larangan pernikahan sepupu dianggap sebagai serangan terhadap budaya mereka. Mereka berargumen bahwa pemerintah tidak seharusnya ikut campur dalam keputusan pribadi atau tradisi keluarga.

Namun, menurut survei terbaru dari YouGov, sebanyak 58% warga Inggris mendukung langkah untuk melarang pernikahan antar sepupu. Dukungan ini didasarkan pada alasan kesehatan dan upaya menciptakan masyarakat yang lebih sehat.

“Tradisi memang penting, tetapi tidak seharusnya mengorbankan kesehatan anak-anak kita,” kata Lucy Edwards, seorang aktivis hak anak.

Langkah-Langkah Edukasi yang Disarankan

Sebagai langkah alternatif sebelum menerapkan larangan, beberapa pihak menyarankan program edukasi tentang risiko pernikahan sedarah. Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga kesehatan, pemimpin komunitas, dan tokoh agama untuk menyebarkan informasi terkait.

Misalnya, program konseling pranikah berbasis genetika dapat membantu pasangan memahami risiko dan membuat keputusan yang lebih bijaksana. Hal ini telah dilakukan di beberapa negara seperti Arab Saudi dan Pakistan, di mana pasangan diwajibkan menjalani tes genetik sebelum menikah.

Kesimpulan: Menciptakan Generasi Sehat melalui Kebijakan Progresif

Perdebatan seputar larangan pernikahan antar sepupu di Inggris mencerminkan kompleksitas antara menjaga tradisi dan melindungi kesehatan masyarakat. Dengan mempertimbangkan data ilmiah dan opini publik, pemerintah diharapkan dapat merumuskan kebijakan yang tidak hanya melindungi generasi mendatang tetapi juga menghormati keberagaman budaya.

Langkah ini, meski sulit, menunjukkan komitmen Inggris dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan inklusif.

Exit mobile version