Holywood – Pemutaran perdana film Captain America: Brave New World di Hollywood tidak hanya menjadi sorotan karena antusiasme penggemar, tetapi juga karena aksi protes dari sejumlah pengunjuk rasa yang menyerukan boikot terhadap film tersebut. Aksi ini diorganisir oleh kelompok pro-Palestina yang mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap karakter yang ditampilkan dalam film, yang mereka anggap memperkuat narasi yang merugikan Palestina.
Latar Belakang Aksi Protes
Puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung pemutaran perdana, membawa spanduk dengan tulisan yang menuntut agar karakter Ruth Bat-Seraph, alias Sabra, dihapus dari film. Sabra, yang diperankan oleh Shira Haas, adalah karakter yang digambarkan sebagai agen Mossad dalam kisah tersebut, yang memicu kontroversi di kalangan penonton dan penggemar sejak diperkenalkan.
Sikap pengunjuk rasa sangat jelas dengan tulisan pada spanduk, seperti “Disney mendukung genosida, boikot Captain America hingga berdoa untuk Putri Jasmine.” Mereka juga meneriakkan slogan-slogan seperti “Bebaskan Palestina” dan “Disney, kalian tidak bisa bersembunyi.” Ini menunjukkan bahwa aksi tersebut lebih dari sekadar protes terhadap film, tetapi juga merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang dihadapi oleh rakyat Palestina.
Pernyataan Marvel dan Produksi Film
Menanggapi kontroversi ini, Marvel Studios mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa mereka telah mengambil pendekatan baru terhadap karakter Sabra untuk film tersebut. “Meskipun karakter dan cerita kami terinspirasi oleh komik, karakter dan cerita kami selalu baru untuk layar dan penonton saat ini,” demikian pernyataan Marvel.
Produser Captain America: Brave New World, Nate Moore, juga menjelaskan bahwa dalam film ini, Sabra bukanlah agen Mossad. “Ruth (Sabra) bekerja di pemerintahan di bawah Ross (Presiden Thaddeus Ross, diperankan oleh Harrison Ford). Dia adalah orang Israel generasi pertama, tetapi bekerja di pemerintahan AS,” tambahnya.
Dengan penjelasan ini, Marvel berusaha untuk meredakan kekhawatiran bahwa film tersebut akan memperkuat stereotip negatif atau memberikan pandangan yang tidak adil terhadap konflik Israel-Palestina.
Karakter Sabra dalam Komik dan Film
Karakter Sabra sendiri pertama kali diperkenalkan dalam komik Marvel pada awal 1980-an, dan sejak saat itu, keberadaannya telah menuai kontroversi. Dalam komik, dia digambarkan sebagai pahlawan super yang kuat, namun dengan latar belakang yang terkait erat dengan konflik yang kompleks. Kehadiran Sabra dalam Captain America: Brave New World menambah lapisan ketegangan, mengingat konteks politik yang ada saat ini.
Sementara itu, Shira Haas, aktris yang memerankan Sabra, dikenal luas setelah tampil dalam serial Netflix Unorthodox, yang menceritakan pengalaman seorang wanita muda yang melarikan diri dari komunitas Yahudi Ortodoks. Perannya dalam film ini menjadi titik fokus dari kontroversi, mengingat identitasnya sebagai aktris Israel dan peran yang ia ambil.
Dampak Sosial dan Budaya dari Kontroversi
Aksi boikot ini mencerminkan tantangan yang lebih besar dalam industri film ketika berkaitan dengan representasi dan narasi. Banyak orang berpendapat bahwa media, termasuk film superhero, memiliki tanggung jawab sosial untuk menciptakan representasi yang adil dan tidak memicu stereotip yang merugikan.
Kontroversi ini juga menunjukkan bagaimana film dapat menjadi medan pertempuran untuk isu-isu sosial yang lebih luas. Ketika film-film besar seperti Captain America: Brave New World dirilis, mereka tidak hanya membawa cerita fiksi, tetapi juga menggugah diskusi mengenai identitas, keadilan, dan hak asasi manusia.
Pemutaran perdana Captain America: Brave New World tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan film yang ditunggu-tunggu, tetapi juga menjadi titik temu bagi berbagai pandangan dan protes. Meskipun Marvel berusaha menghadirkan karakter yang diperbarui dan lebih relevan, reaksi dari pengunjuk rasa menunjukkan bahwa isu-isu yang lebih dalam tetap ada dan perlu diperhatikan.
Kontroversi ini mengingatkan kita bahwa film bukan hanya hiburan; mereka adalah cermin dari masyarakat dan harus beradaptasi dengan perubahan cara pandang dan harapan masyarakat. Dalam konteks ini, Captain America: Brave New World akan terus menjadi bahan perbincangan, baik di dalam bioskop maupun di luar.