Berita – Pada 19 April 2025, Pemerintah Kolombia mengumumkan keadaan darurat nasional terkait wabah demam kuning yang telah merenggut 34 nyawa. Keputusan ini diambil setelah tercatat 75 kasus demam kuning yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Wabah ini menjadi perhatian serius, mengingat penyebarannya terjadi di berbagai wilayah, termasuk daerah yang sebelumnya tidak pernah terjangkit.
Latar Belakang Wabah
Wabah demam kuning di Kolombia telah berlangsung sejak September 2024. Dalam periode ini, pemerintah dan masyarakat berjuang untuk mengendalikan penyebaran virus yang dikenal berbahaya ini. Sejak awal, gejala demam kuning dapat bervariasi; banyak yang tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi, sementara yang lain mengalami demam, nyeri otot, dan gejala gastrointestinal.
Penyebaran Virus
Sebanyak sembilan dari 32 departemen di Kolombia melaporkan kasus demam kuning. Wilayah yang paling terdampak termasuk Tolima, Meta, dan Sungai Magdalena. Kejadian di daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah tercatat kasus demam kuning, seperti Caldas, menunjukkan bahwa situasi ini semakin mengkhawatirkan.
Respons Pemerintah
Menyusul meningkatnya jumlah kasus, Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan langkah-langkah darurat yang akan diterapkan. Salah satu langkah utama adalah pembatasan perjalanan ke area dengan risiko tinggi. Selain itu, pemerintah mendorong warga untuk mendapatkan vaksinasi.
Vaksinasi Massal
Vaksin demam kuning yang tersedia di Kolombia adalah dosis tunggal dan diberikan secara gratis kepada semua individu berusia lebih dari sembilan bulan. Vaksinasi ini bertujuan untuk mencapai kekebalan kelompok di seluruh populasi. Menteri Kesehatan Guillermo Alfonso Jaramillo menegaskan bahwa lebih dari 20 tim tanggap darurat telah dikerahkan untuk memantau dan menangani penyebaran virus.
Gejala dan Penanganan
Demam kuning ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, dan gejalanya sering kali tidak spesifik. Dalam banyak kasus, gejala akan hilang dalam waktu tiga hingga empat hari. Namun, pasien dapat memasuki fase kedua penyakit yang lebih parah, di mana gejala seperti penyakit kuning dan nyeri perut muncul. WHO memperingatkan bahwa separuh dari pasien yang mengalami fase kedua dapat meninggal dalam waktu tujuh hingga sepuluh hari tanpa perawatan yang tepat.
Upaya Pencegahan dan Kesadaran Masyarakat
Pemerintah Kolombia tidak hanya fokus pada vaksinasi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan. Edukasi mengenai cara menghindari gigitan nyamuk dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan menjadi prioritas. Masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih dan bebas dari genangan air, yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Wabah demam kuning di Kolombia merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Dengan langkah-langkah darurat yang diambil oleh pemerintah, diharapkan penyebaran virus dapat dikendalikan dan angka kematian dapat diminimalkan. Vaksinasi massal menjadi kunci untuk melindungi penduduk dari ancaman lebih lanjut. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting dalam menghadapi situasi ini.