Info Selebritis – Dalam industri hiburan, banyak selebriti yang merasa bangga ketika penampilan mereka diakui dan mendapatkan penghargaan. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Keung To, anggota boy group terkenal asal Hong Kong. Dalam sebuah pengumuman mengejutkan, Keung To meminta kepada para penggemarnya untuk tidak memilihnya dalam daftar pria tertampan, sebuah keputusan yang muncul setelah ia menjadi sasaran bullying di media sosial.
Siapa Keung To?
Keung To adalah idol berusia 25 tahun yang dikenal lewat bakat menyanyinya. Ia meraih popularitas setelah memenangkan ajang audisi ‘King Maker‘, sebuah kompetisi yang melahirkan banyak bintang baru. Sejak saat itu, ia telah menarik perhatian banyak penggemar dan sering kali menduduki peringkat tinggi dalam daftar pria tertampan dunia, termasuk peringkat kedua dalam pemilihan ‘The Most Handsome Faces’ 2024.
Keung To bukanlah pendatang baru dalam dunia daftar pria tertampan. Dalam dua tahun sebelumnya, ia juga berhasil masuk dalam daftar TC Candler, menduduki posisi ketiga dan kelima. Keberhasilannya ini seharusnya menjadi kebanggaan, tetapi ternyata tidak demikian bagi Keung To.
Permintaan untuk Tidak Memilih
Melalui akun Instagram-nya, Keung To mengekspresikan kekhawatirannya tentang pengakuan ini. Dalam postingan tersebut, ia meminta fans untuk berhenti memilihnya dalam daftar pria tertampan. “Tolong berhenti membuatku naik peringkat dalam daftar (pria tertampan). Itu membuatku malu setiap kali daftar itu muncul. Bukan hanya kalian, bahkan aku sendiri merasa itu semua bohong,” tulisnya.
Pernyataan ini mencerminkan perasaan tidak nyaman Keung To terhadap pengakuan tersebut. Ia bahkan menambahkan, “Aku hanya akan menjadi orang kedua tertampan dalam keluargaku. Ayahku yang pertama.” Ungkapan ini menunjukkan rasa rendah dirinya meskipun ia memiliki banyak penggemar.
Bullying di Media Sosial
Sayangnya, popularitas yang diraih Keung To juga menarik perhatian negatif. Ia sering kali menjadi sasaran komentar jahat terkait penampilannya. Saat menduduki peringkat tinggi dalam daftar TC Candler, banyak netizen yang meragukan kelayakannya sebagai pria tertampan. Beberapa dari mereka menganggap Keung To tidak memiliki visual yang sesuai dengan ekspektasi.
Ketidakpuasan ini semakin parah ketika netizen mulai membagikan foto-foto Keung To saat masih kecil, di mana ia belum menunjukkan penampilan “glow up” yang diharapkan. Mereka bahkan menggunakan foto-foto tersebut sebagai bahan meme di media sosial, memperlihatkan sisi lain dari bullying yang dihadapinya.
Dampak Bullying terhadap Kesehatan Mental
Keberadaan bullying di media sosial dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan mental seseorang. Banyak selebriti yang mengalami tekanan psikologis akibat komentar negatif yang terus menerus. Dalam kasus Keung To, permintaannya untuk tidak memilihnya dalam daftar pria tertampan bisa jadi merupakan cara untuk melindungi diri dari dampak negatif ini.
Penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa di balik popularitas seorang selebriti, terdapat manusia dengan perasaan yang dapat tersakiti. Bullying tidak hanya merugikan individu yang menjadi sasaran, tetapi juga dapat menciptakan budaya toxic di kalangan penggemar dan netizen.
Menghadapi Bullying: Apa yang Bisa Dilakukan?
Menghadapi bullying, baik di dunia nyata maupun di media sosial, membutuhkan pendekatan yang bijak. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil oleh individu dan masyarakat untuk mengurangi efek bullying:
- Meningkatkan Kesadaran: Pendidikan tentang dampak bullying sangat penting. Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa setiap komentar memiliki konsekuensi, dan kata-kata yang menyakitkan dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
- Dukungan untuk Korban: Dukungan dari keluarga, teman, dan penggemar sangat penting bagi korban bullying. Keung To, misalnya, mungkin memerlukan dukungan emosional dari orang-orang terdekatnya untuk menghadapi tantangan ini.
- Pelaporan Konten Negatif: Platform media sosial perlu memiliki mekanisme yang efektif untuk melaporkan dan menghapus konten negatif atau bullying. Dengan menindak tegas komentar jahat, diharapkan dapat mengurangi tingkat bullying di dunia maya.
- Menciptakan Lingkungan Positif: Baik di dunia nyata maupun di media sosial, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif. Para penggemar dan netizen sebaiknya saling mendukung dan memberikan komentar yang membangun.
Kisah Keung To mengingatkan kita bahwa meskipun popularitas sering kali diidentikkan dengan kebahagiaan, kenyataannya bisa sangat berbeda. Permintaannya untuk tidak dipilih sebagai pria tertampan adalah bentuk perjuangan melawan bullying yang dialaminya. Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih mendukung bagi semua individu, terutama bagi mereka yang berada di bawah sorotan publik.
Dengan meningkatkan kesadaran tentang bullying dan memberikan dukungan kepada mereka yang terdampak, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif yang dihasilkan oleh perilaku ini. Keung To dan banyak selebriti lainnya layak mendapatkan rasa hormat dan dukungan, bukan cibiran dan ejekan. Mari bersama-sama menciptakan dunia yang lebih baik, di mana setiap orang dapat merasa aman dan dihargai.