Info Kesehatan – Batu ginjal adalah salah satu gangguan kesehatan yang sering kali tidak disadari hingga muncul gejala nyeri luar biasa di area punggung atau pinggang. Banyak yang mengira bahwa kebiasaan seperti memasak mi instan menggunakan air keran menjadi pemicunya, padahal kenyataannya ada faktor lain yang lebih signifikan.
Apa Itu Batu Ginjal?
Batu ginjal adalah massa keras yang terbentuk di dalam ginjal akibat pengendapan mineral dan garam. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, tetapi risiko meningkat pada individu dengan pola hidup tertentu.
“Pola makan yang tidak sehat, kurangnya konsumsi air putih, dan gaya hidup sedentari merupakan penyebab utama terbentuknya penyakit ini” kata Dr. Andika Pratama, Sp.U, seorang ahli urologi dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Jakarta.
Kebiasaan yang Memicu Batu Ginjal
- Kurang Minum Air Putih Dehidrasi adalah salah satu faktor terbesar penyebab penyakit ini. Ketika tubuh kekurangan cairan, konsentrasi mineral dalam urine meningkat, yang kemudian memicu pembentukan kristal.
“Setidaknya, orang dewasa harus minum 2–3 liter air per hari untuk menjaga kesehatan ginjal,” tambah Dr. Andika.
- Asupan Garam Berlebih Konsumsi makanan tinggi garam seperti camilan kemasan, makanan olahan, dan junk food meningkatkan kadar natrium dalam tubuh. Hal ini menyebabkan penyerapan kalsium di ginjal menjadi terganggu, memicu terbentuknya batu ginjal.
- Konsumsi Protein Hewani Berlebih Diet tinggi protein hewani, terutama daging merah, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat yang berlebihan menjadi salah satu faktor risiko pembentukan penyakit ini jenis asam urat.
- Kebiasaan Menunda Buang Air Kecil Menahan kencing terlalu lama menyebabkan urine menjadi lebih pekat, sehingga mempermudah pembentukan.
- Kurang Aktivitas Fisik Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak juga dapat memicu pengendapan kalsium dalam tubuh. Aktivitas fisik yang rendah membuat proses metabolisme tubuh melambat, termasuk pada ginjal.
Mitos Seputar Penyebab Batu Ginjal
Mitos yang sering beredar di masyarakat adalah penggunaan air keran untuk memasak mi instan dapat memicu batu ginjal. Menurut Dr. Andika, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. “Selama air keran sudah dimasak hingga mendidih, risiko kontaminasi mikroorganisme berbahaya akan sangat kecil,” jelasnya.
Namun, penting untuk memastikan bahwa air keran di rumah Anda layak konsumsi dan bebas dari kandungan logam berat seperti timbal dan merkuri. Jika ragu, gunakan air mineral kemasan atau air yang telah melalui proses filtrasi.
Gejala Batu Ginjal
Batu ginjal sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, ketika batu sudah cukup besar atau bergerak ke saluran kemih, gejala yang muncul bisa meliputi:
- Nyeri hebat di punggung atau samping tubuh.
- Mual dan muntah.
- Warna urine keruh atau kemerahan karena bercampur darah.
- Sering buang air kecil dengan volume yang sedikit.
- Demam dan menggigil jika terjadi infeksi.
Cara Mencegah Batu Ginjal
- Perbanyak Konsumsi Air Putih Minum cukup air setiap hari dapat membantu melarutkan mineral dan garam dalam tubuh sehingga tidak mengendap menjadi batu ginjal.
- Batasi Asupan Garam Kurangi penggunaan garam dalam masakan dan hindari makanan olahan tinggi sodium.
- Konsumsi Makanan Kaya Serat Serat membantu tubuh membuang zat-zat yang tidak diperlukan, termasuk kelebihan mineral yang bisa membentuk batu.
- Lakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda dapat membantu mencegah pengendapan kalsium di ginjal.
- Hindari Kebiasaan Menahan Kencing Biasakan untuk segera buang air kecil saat merasa ingin. Ini membantu mencegah konsentrasi urine yang terlalu pekat.
- Konsultasi dengan Dokter Secara Rutin Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan riwayat penyakit ini, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko sejak dini.
Pengobatan Batu Ginjal
Jika Anda sudah didiagnosis memiliki batu ginjal, pengobatan tergantung pada ukuran dan lokasi batu tersebut. Berikut beberapa metode yang biasa dilakukan:
- Pengobatan Medis: Dokter dapat meresepkan obat untuk melarutkan atau mengurangi nyeri.
- Litotripsi: Prosedur non-invasif menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu menjadi serpihan kecil yang mudah dikeluarkan.
- Pembedahan: Dilakukan jika batu berukuran sangat besar atau menyebabkan komplikasi serius.
Kesimpulan
Kesehatan ginjal sangat bergantung pada gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari. Dengan memperhatikan pola makan, cukup minum air, dan aktif secara fisik, Anda bisa mencegah risiko batu ginjal sejak dini. Jangan mudah percaya pada mitos yang tidak memiliki dasar ilmiah, seperti memasak dengan air keran sebagai penyebab utama. Jika Anda mengalami gejala mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.