Berita Internasional – Di tengah krisis populasi yang melanda beberapa wilayah di Italia, muncul inisiatif menarik yang menawarkan rumah dengan harga sangat terjangkau, yaitu 1 Euro atau sekitar Rp 16.790. Inisiatif ini bertujuan untuk menarik minat pembeli agar mau tinggal dan berinvestasi di daerah-daerah yang sepi penduduk. Salah satu kisah menarik yang muncul dari inisiatif ini adalah perjalanan Meredith Tabbone, seorang warga Amerika Serikat, yang membeli rumah di kota Sambuca, Sisilia.
Awal Mula Pembelian
Meredith Tabbone, seorang penasihat keuangan, tidak pernah menyangka bahwa pencariannya untuk menelusuri sejarah keluarganya akan membawanya pada pembelian rumah impian. Mencari jejak kakek buyutnya yang pernah tinggal di Sambuca, Meredith menemukan kesempatan untuk membeli rumah lelang dengan harga yang sangat terjangkau. “Saya ingin memahami lebih dalam tentang asal usul keluarga saya, dan Sambuca adalah tempat yang tepat,” ujarnya.
Pada tahun 2019, Meredith mengikuti lelang untuk sebuah rumah yang ditawarkan dengan harga mulai dari 1 Euro. Dengan semangat dan harapan, ia berhasil memenangkan lelang tersebut. Rumah yang awalnya terlihat terbengkalai ini kini menjadi bagian penting dari kehidupannya.
Renovasi Menjadi Rumah Impian
Setelah membeli rumah tersebut, Meredith memutuskan untuk merenovasi bangunan yang sebelumnya dalam kondisi sangat buruk. “Ketika saya pertama kali melihat rumah itu, tidak ada listrik, tidak ada air, dan atapnya terbuat dari asbes. Banyak kotoran burung di mana-mana,” kenangnya. Namun, ia melihat potensi di balik semua kekurangan itu.
Meredith menghabiskan sekitar US$ 475.000 (sekitar Rp 7,6 miliar) untuk merenovasi rumah tersebut. Biaya ini mencakup US$ 6.200 untuk pemilikan rumah 1 Euro dan US$ 23.000 untuk rumah di sebelahnya yang juga ia beli. Selain itu, ia juga mengeluarkan US$ 140.000 untuk renovasi. “Saya ingin menciptakan ruang yang tidak hanya nyaman tetapi juga mengingatkan saya pada akar keluarga saya,” tambahnya.
Fasilitas dan Desain
Kini, rumah tersebut telah dibangun kembali menjadi tempat tinggal yang menakjubkan. Dengan luas 2.700 kaki persegi (sekitar 250,8 meter persegi), rumah ini dilengkapi dengan dua kamar tidur utama, dua kamar tamu, dapur, ruang makan, perpustakaan, ruang keluarga, sauna, dan dua teras dengan area makan outdoor serta oven untuk pizza. Desain interiornya mengusung konsep modern namun tetap mempertahankan nuansa hangat dan nyaman.
“Rumah ini bukan sekadar tempat tinggal; ini adalah tempat di mana saya bisa terhubung kembali dengan masa lalu saya dan merencanakan masa depan,” ungkap Meredith. Ia berencana untuk menghabiskan empat bulan setiap tahun di Sisilia, menggunakan rumah tersebut sebagai tempat berkumpul bersama teman-temannya.
Kesimpulan dan Harapan untuk Masa Depan
Meredith Tabbone tidak hanya membeli rumah; ia membeli sebuah cerita, sebuah koneksi, dan sebuah warisan. Dalam pandangannya, rumah tersebut adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan, tempat di mana ia bisa merenungkan kehidupan dan menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya.
Jika ada satu hal yang dapat diambil dari perjalanan Meredith, itu adalah pentingnya memiliki tempat yang dapat kita sebut rumah, yang tidak hanya nyaman tetapi juga penuh makna. “Setelah saya meninggal, saya tidak berencana untuk menjual rumah ini. Saya akan menyerahkannya kepada sepupu saya, dan jika tidak ada yang menginginkannya, saya akan mendonasikannya kepada warga desa,” tuturnya.
Dengan cerita ini, kita diingatkan bahwa rumah bukan hanya sekadar bangunan; itu adalah tempat di mana kenangan diciptakan, keluarga berkumpul, dan jiwa kita dapat menemukan kedamaian. Pembelian rumah seharga 1 Euro di Italia ini bukan hanya tentang harga yang murah, tetapi tentang menemukan kembali jati diri dan menghidupkan kembali kenangan masa lalu yang berharga.
