Berita

Ini Dia Sosok Asli Burung Garuda, Akhirnya Bisa Tidur Nyenyak

×

Ini Dia Sosok Asli Burung Garuda, Akhirnya Bisa Tidur Nyenyak

Sebarkan artikel ini

Berita Terbaru – Burung Garuda adalah salah satu simbol nasional yang paling dikenal di Indonesia. Dalam Pancasila, Garuda melambangkan kekuatan dan keberanian. Namun, muncul pertanyaan menarik: apakah sosok burung garuda yang kita kenal hanya sekadar mitologi, ataukah ada burung serupa yang nyata di dunia ini? Mari kita telusuri lebih jauh.

Garuda dalam Simbol Negara

Lambang Garuda Pancasila merupakan representasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi negara. Burung ini digambarkan dengan sayap yang terbentang lebar, simbol perlindungan dan keagungan. Di bagian dada, terdapat perisai yang berisi lambang-lambang penting, sedangkan di bagian ekor terdapat 8 helai bulu, dan pada sayap terdapat 17 helai bulu di setiap sisi, yang melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia.

Namun, Garuda bukan hanya sekadar simbol. Dalam mitologi Hindu, Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu, yang melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan. Dalam tradisi pewayangan, Garuda juga sering muncul sebagai tokoh yang kuat dan berani.

Sosok Burung Garuda di Dunia Nyata

Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI (BRIN), sosok burung Garuda yang diidentikkan dengan Elang Jawa. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan spesies burung endemik yang hanya ditemukan di Pulau Jawa. Peneliti, Prof. Dr. Ir. Ibnu Maryanto, menjelaskan bahwa ada banyak kesamaan antara Garuda dan Elang Jawa, terutama dalam bentuk fisik dan karakteristik predatornya.

“Garuda bisa dibilang mitologi, tetapi Garuda itu adalah Elang Jawa. Dalam kepercayaan mitologinya, elang termasuk golongan top predator,” ungkap Prof. Ibnu. Ini menunjukkan bahwa meskipun Garuda adalah makhluk mitologi, ada representasi nyata yang bisa kita lihat dalam bentuk Elang Jawa.

Ciri-Ciri Elang Jawa

Elang Jawa memiliki ciri fisik yang khas, termasuk jambul di belakang kepala. Tinggi dan kekuatan tubuhnya menjadikannya sebagai predator puncak di habitatnya. Dengan panjang tubuh antara 60-70 cm dan rentang sayap 110-130 cm, Elang Jawa memiliki penampilan yang mengesankan.

Warna tubuh Elang Jawa bervariasi, dengan kombinasi coklat kemerahan dan abu-abu. Jambulnya berwarna hitam dengan ujung putih, terdiri dari 2-4 bulu yang panjangnya bisa mencapai 12 cm. Burung ini pertama kali ditemukan oleh keluarga Bartels yang berasal dari Jerman, yang menjadikannya sebagai spesies yang sangat berharga.

Keberadaan dan Konservasi

Elang Jawa saat ini terdaftar sebagai spesies yang terancam punah berdasarkan IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List. Keberadaannya yang semakin menurun disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk hilangnya habitat dan perburuan. Pemerintah Indonesia telah mengklasifikasikan Elang Jawa sebagai satwa yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No. 106/2018.

Meskipun populasinya menurun, beberapa laporan menunjukkan bahwa Elang Jawa masih dapat ditemukan di area konservasi, seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Pada April 2019, kelahiran anak Elang Jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menjadi berita baik bagi upaya konservasi spesies ini.

Mitologi dan Budaya

Kisah Garuda tidak hanya terhenti pada fakta ilmiah. Dalam kebudayaan Indonesia, Garuda memiliki tempat yang penting dalam cerita rakyat dan mitologi. Dalam pewayangan, Garuda sering kali muncul sebagai karakter yang melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan. Cerita-cerita ini menjadi bagian integral dari budaya lokal dan memberikan makna mendalam bagi masyarakat.

Burung Garuda, meski merupakan simbol negara dan makhluk mitologi, memiliki representasi nyata dalam bentuk Elang Jawa. Pengetahuan tentang hubungan antara keduanya tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang budaya dan sejarah Indonesia, tetapi juga penting dalam upaya konservasi.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya melindungi spesies yang terancam punah, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai keberadaan Elang Jawa sebagai bagian dari warisan alam dan budaya Indonesia. Melalui langkah-langkah konservasi, kita bisa menjaga agar sosok Garuda, baik dalam mitologi maupun kenyataan, tetap hidup dan melambangkan kekuatan serta keberanian bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rahasia dan Strategi Gacor dari Dragon Treasure.