Info Lifestyle – Kematian tragis seorang influencer muda di Thailand, Thanakarn Kanthee (21), telah mengguncang masyarakat dan menyoroti bahaya dari tantangan media sosial yang berisiko tinggi. Kematian Kanthee, yang terjadi setelah ia mengikuti tantangan untuk menenggak sebotol wiski dalam waktu singkat demi imbalan finansial, menggambarkan betapa jauh influencer dapat melangkah demi perhatian dan popularitas di dunia maya.
Kronologi Kejadian
Pada tanggal 26 Desember 2024, Thanakarn Kanthee dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit setelah menjalani tantangan media sosial yang mengharuskannya untuk mengonsumsi 350 ml wiski dalam satu kesempatan. Tantangan ini diambil demi mendapatkan bayaran sebesar 30.000 baht (sekitar Rp 14 juta). Video yang merekam aksi tersebut menunjukkan Kanthee menenggak alkohol di tengah kerumunan yang bersorak-sorai. Namun, setelah menyelesaikan tantangan, ia terlihat sakit dan mengalami muntah-muntah, yang akhirnya membawanya ke rumah sakit.
Dampak Langsung
Setelah minum alkohol, Kanthee mengalami gejala keracunan yang parah, termasuk muntah yang terus-menerus. Ia akhirnya dibawa ke rumah sakit tetapi dinyatakan meninggal dunia pada pukul 3.40 dini hari. Kematian ini menimbulkan keprihatinan luas di kalangan netizen di Thailand, yang mengecam konten berbahaya yang sering kali ditampilkan di media sosial.
Latar Belakang Influencer
Thanakarn dibesarkan di kawasan kumuh Bangkok, dan sejak kecil ia telah berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjual karangan bunga. Dalam salah satu postingan media sosialnya, ia menyatakan kesediaannya untuk menghadapi intimidasi demi mendapatkan uang untuk keluarganya. Hal ini menunjukkan betapa tekanan ekonomi dapat memengaruhi keputusan yang diambil oleh individu, termasuk terlibat dalam tantangan berbahaya demi popularitas.
Bahaya Konsumsi Alkohol Berlebihan
Kejadian tragis ini adalah pengingat akan risiko serius yang terkait dengan konsumsi alkohol secara berlebihan. Menurut Mayo Clinic, mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dalam waktu singkat dapat memicu keracunan alkohol, yang dapat berakibat fatal. Beberapa gejala keracunan alkohol termasuk:
- Kebingungan: Penderita mungkin tidak dapat merespons dengan jelas.
- Muntah: Ini adalah respons tubuh terhadap keracunan.
- Kejang: Tindakan berlebihan dapat memicu reaksi saraf.
- Pernapasan Lambat: Kurang dari delapan napas per menit.
- Pernapasan Tidak Teratur: Ada jeda lebih dari 10 detik antara napas.
- Kulit Biru atau Pucat: Tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
- Suhu Tubuh Rendah: Juga dikenal sebagai hipotermia.
- Kesulitan untuk Sadar: Penderita mungkin tidak dapat terjaga.
Tanggapan Masyarakat dan Media
Setelah kematian Kanthee, banyak netizen yang menyuarakan keprihatinan mereka tentang tantangan berbahaya di media sosial. Mereka meminta agar pengguna internet lebih berhati-hati dalam membuat dan mengikuti konten yang dapat membahayakan diri. Beberapa juga menyuarakan simpati terhadap nenek Kanthee, yang kini kehilangan cucunya.
Kecaman Terhadap Konten Berbahaya
Kejadian ini memicu diskusi yang lebih luas mengenai tanggung jawab influencer dan pengguna media sosial. Banyak yang menilai bahwa tindakan ekstrem demi popularitas dapat membawa konsekuensi fatal, dan penting bagi platform media sosial untuk lebih ketat dalam mengawasi konten yang berbahaya.
Kematian Thanakarn Kanthee adalah pengingat tragis akan risiko yang dihadapi oleh individu yang terlibat dalam tantangan berbahaya demi popularitas di media sosial. Penting bagi semua orang, terutama para influencer, untuk menyadari tanggung jawab mereka dalam mempengaruhi orang lain. Kesadaran tentang bahaya konsumsi alkohol berlebihan juga perlu ditingkatkan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.