Info Selebritis – Happy Salma, aktris dan pengusaha ternama Indonesia, baru-baru ini berbagi cerita mengenai perjalanan hidupnya setelah menikah dengan Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthyasa, seorang pria blasteran Bali-Australia yang ternyata memiliki darah bangsawan Bali. Dalam sebuah acara talk show, Happy menjelaskan bagaimana ia awalnya tidak menyadari latar belakang bangsawan suaminya dan bagaimana pengalaman tersebut mengubah pandangannya.
Momen Pertama Happy Salma Sadar
Dalam wawancara yang berlangsung di acara “Rumpi: No Secret” di Trans TV, Happy Salma mengungkapkan bahwa sebelum menikah, ia tidak mengetahui bahwa suaminya berasal dari keturunan bangsawan Ubud. “Saya pikir, hanya ada di cerita-cerita. Ternyata saya mengalami cerita itu,” ujarnya dengan senyum.
Happy menjelaskan bahwa ketika ia menikah, ia menyadari ada banyak tradisi dan ritual yang berbeda di Bali, terutama terkait dengan sistem kasta yang berlaku di daerah tersebut. “Saya tidak tahu banyak tentang budaya Bali, dan saat menikah, saya mendapati betapa banyak masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pernikahan kami,” kata Happy.
Tradisi Pernikahan di Bali
Salah satu aspek menarik yang dibagikan Happy adalah tentang bagaimana pernikahan di Bali melibatkan banyak orang, yang memberikan hadiah-hadiah unik, termasuk hasil bumi dan hewan hidup. “Dapat sepasang ayam dan bebek hidup, yang tentu saja tidak akan saya temui di Jakarta,” jelasnya. Kebiasaan ini menjadi pengalaman baru yang memperkaya pengetahuannya tentang budaya dan tradisi lokal.
Happy menekankan bahwa masyarakat Bali memiliki ikatan kekerabatan yang kuat dan saling membantu, yang membuatnya merasa terkesan saat melihat banyak orang berbondong-bondong untuk merayakan pernikahannya. “Itu adalah bentuk sumbangsih dan solidaritas yang sangat indah,” tambahnya.
Adaptasi Happy Salma dan Pembelajaran Budaya
Pengalaman Happy Salma dalam beradaptasi dengan budaya baru tidaklah mudah. Ia mengaku mengalami shock budaya, terutama terkait dengan tradisi dan cara hidup suaminya. “Penting untuk memahami bahwa setiap pasangan pasti akan melalui proses adaptasi, tidak terkecuali kami,” katanya.
Ia juga menyadari bahwa meskipun suaminya memiliki darah bangsawan, Tjokorda adalah sosok yang santai dan tidak terikat pada norma-norma ketat yang sering diasosiasikan dengan status bangsawan. “Kadang kita lupa bahwa status bukanlah segalanya. Suami saya adalah orang yang biasa, dan itu membuatnya lebih mudah untuk beradaptasi,” ungkap Happy.
Pembelajaran dari Perbedaan
Dari pengalaman ini, Happy Salma belajar banyak tentang pentingnya menghargai perbedaan budaya dan cara hidup. “Saya belajar bahwa setiap budaya memiliki keunikan dan nilai-nilai yang bisa dipelajari. Ini adalah perjalanan yang memperkaya diri saya,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa komunikasi yang baik antara pasangan sangat penting untuk mengatasi perbedaan. “Kami sering berdiskusi tentang budaya masing-masing. Itu membantu kami memahami satu sama lain dengan lebih baik,” kata Happy.
Pernikahan Happy Salma dengan Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthyasa bukan hanya menyatukan dua individu, tetapi juga dua budaya yang berbeda. Pengalaman yang ia alami menunjukkan bahwa cinta dan pengertian dapat mengatasi berbagai perbedaan. Happy berharap kisahnya dapat menginspirasi pasangan lain untuk selalu terbuka dan menghargai keanekaragaman.
Dengan segala pengalaman dan pelajaran yang didapat, Happy Salma menjadi lebih kuat dan lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan sebagai seorang istri, ibu, dan profesional di dunia hiburan.