Berita Terkini – Nama Muhammad Iqdam Kholid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Iqdam, mendadak menjadi perhatian publik setelah beredar video di media sosial yang menunjukkan dirinya mengendarai mobil mewah. Mobil tersebut diduga menggunakan pelat nomor palsu, yang memicu berbagai reaksi dari warganet. Kejadian ini terjadi setelah Gus Iqdam mengisi ceramah agama di Kabupaten Pacitan pada 28 Januari 2025.
Penampakan Mobil Mewah
Dalam video yang viral, terlihat Gus Iqdam keluar dari mobil jenis GMC yang memiliki harga pasar sekitar Rp 4,5 miliar. Mobil ini bukan hanya dikenal sebagai kendaraan mewah, tetapi juga menjadi simbol status sosial bagi sebagian orang. Pelat nomor polisi yang tertera di mobil tersebut adalah B 17 AK. Namun, setelah ditelusuri melalui aplikasi resmi Cek Ranmor, pelat tersebut ternyata terdaftar untuk kendaraan Fiat Sedan warna merah tua yang dibuat pada tahun 1975.
Kontroversi Pelat Palsu
Kedatangan Gus Iqdam dengan mobil mewah dan pelat yang tidak sesuai ini langsung menimbulkan kontroversi di media sosial. Banyak warganet yang mulai berkomentar negatif, mempertanyakan integritas seorang pendakwah yang seharusnya menampilkan hidup yang sederhana.
Beberapa komentar dari pengguna media sosial menyatakan, “Memang jualan agama sangat menjanjikan di negeri ini,” dan “Seharusnya seorang penceramah tidak boleh memamerkan hartanya.” Komentar-komentar ini menunjukkan ketidakpuasan publik terhadap gaya hidup mewah yang ditampilkan oleh seorang tokoh agama.
Reaksi Warganet
Reaksi warganet terhadap kejadian ini sangat beragam. Banyak yang merasa kecewa melihat seorang pendakwah yang mereka anggap seharusnya menjadi teladan justru tampil dengan kemewahan. Dalam konteks ini, Gus Iqdam dianggap tidak konsisten dengan ajaran yang disampaikannya tentang kesederhanaan dan keikhlasan.
Salah satu komentar yang menonjol datang dari akun bernama @pahlawan_badminton, yang mengatakan bahwa ada banyak penceramah lain yang lebih baik dalam menyampaikan ajaran Islam tanpa memamerkan harta.
Klarifikasi dari Gus Iqdam
Menanggapi kontroversi ini, Gus Iqdam merasa perlu untuk memberikan klarifikasi. Dalam beberapa wawancara, ia menyatakan bahwa mobil tersebut bukan miliknya dan ia hanya meminjamnya untuk keperluan acara. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada niat untuk memamerkan kekayaan atau menunjukkan gaya hidup yang berlebihan.
“Saya sangat menyesalkan jika ada yang menganggap saya hidup mewah. Saya hanya menggunakan mobil itu untuk keperluan acara. Mari kita fokus pada pesan dakwah yang ingin saya sampaikan,” ujar Gus Iqdam.
Dampak terhadap Karier Gus Iqdam
Kejadian ini tentu berdampak pada reputasi Gus Iqdam sebagai pendakwah. Dalam dunia yang serba digital ini, citra publik sangat penting, dan kesalahan sekecil apapun bisa berdampak besar. Gus Iqdam harus bekerja keras untuk mengembalikan citranya di mata publik dan menunjukkan bahwa ia tetap berkomitmen untuk menjalankan dakwah dengan tulus dan sederhana.
Viralnya video Gus Iqdam yang naik mobil mewah dengan pelat palsu menjadi sorotan tajam di media sosial, memicu berbagai reaksi dari warganet. Kontroversi ini menggambarkan betapa pentingnya citra seorang tokoh agama di mata publik.
Meskipun Gus Iqdam telah memberikan klarifikasi, tantangan untuk mengembalikan kepercayaan publik tetap ada. Dalam dunia yang semakin kritis terhadap tokoh publik, penting bagi para pendakwah untuk menegaskan komitmen mereka terhadap ajaran yang mereka sampaikan, serta menjaga integritas dan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik tokoh publik maupun masyarakat, tentang pentingnya menjaga citra dan integritas dalam era digital yang serba cepat ini.
