Berita Terkini – Kerusakan eskalator yang menghubungkan Stasiun KRL Sudirman dan Stasiun LRT Dukuh Atas kembali memunculkan keluhan di kalangan penumpang. Kejadian ini terjadi di area Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) yang seharusnya memudahkan perpindahan moda transportasi, namun kini justru menambah beban bagi pengguna.
Pada Rabu, 12 Februari 2025, detikcom melaporkan bahwa eskalator tersebut tidak berfungsi, memaksa penumpang untuk menggunakan tangga atau lift. Menurut pantauan, akses eskalator ditutup dengan tali pembatas berwarna merah di bagian bawah, sementara di bagian atas terdapat tanda peringatan yang menunjukkan bahwa handrail juga dalam keadaan rusak.
Tulisan yang dipasang pada pegangan eskalator berbunyi, “Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Handrail eskalator sisi kanan sedang dalam pemeliharaan.” Hal ini menunjukkan bahwa kerusakan bukan hanya pada eskalator itu sendiri, tetapi juga pada fasilitas pendukung yang seharusnya aman digunakan oleh penumpang.
Dimas, seorang penumpang berusia 26 tahun, mengungkapkan bahwa kerusakan eskalator ini sangat mengganggu mobilitasnya. “Semoga lebih cepat untuk penanganannya, karena ini juga udah lama banget rusak. Rasanya kayak nggak dibenerin-benerin,” ujarnya. Dia juga menekankan pentingnya keberadaan eskalator untuk memudahkan penumpang berpindah moda transportasi, terutama saat jam sibuk.
Aba, penumpang lain yang berusia 29 tahun, menambahkan bahwa kerusakan eskalator ini membuat situasi menjadi lebih sulit, terutama saat penumpang berdesakan. “Ini kan pasti tempat orang lalu lalang banget. Harapannya segera diperbaiki, karena banyak orang yang bergantung pada fasilitas ini setiap hari,” kata Aba.
Dampak dari kerusakan eskalator ini tidak hanya dirasakan oleh penumpang yang saat ini menggunakan layanan KRL dan LRT. Dalam laporan, terlihat bahwa banyak penumpang yang terpaksa menggunakan tangga, yang dapat menjadi masalah keamanan, terutama bagi mereka yang membawa barang bawaan berat atau bagi penumpang lansia dan penyandang disabilitas.
Situasi ini menggarisbawahi perlunya perhatian lebih dari pihak pengelola fasilitas umum untuk memastikan bahwa semua fasilitas berfungsi dengan baik dan aman digunakan. Kondisi ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan penumpang mengenai kualitas layanan transportasi publik di Jakarta.
Eskalator yang mengalami kerusakan ini dikelola oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). Melalui akun media sosialnya, KAI Commuter memberikan klarifikasi mengenai situasi ini. “Dapat kami informasikan mengenai fasilitas eskalator pada area JPM Dukuh Atas merupakan kewenangan dari PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” tulis mereka.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pihak pengelola menyadari masalah yang ada dan berkomitmen untuk memperbaiki situasi. Namun, penumpang berharap agar perbaikan dapat dilakukan dengan cepat agar tidak mengganggu mobilitas mereka lebih lanjut.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur transportasi publik yang baik dan terawat. Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, memiliki tantangan besar dalam hal transportasi, terutama dengan meningkatnya jumlah pengguna setiap tahun. Oleh karena itu, investasi dalam pemeliharaan dan perbaikan fasilitas transportasi sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang.
Selain itu, pihak pengelola juga perlu mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi rutin terhadap semua fasilitas yang ada agar kerusakan seperti ini dapat dihindari di masa depan. Penumpang berhak mendapatkan layanan yang aman dan efisien ketika menggunakan transportasi publik.
Kerusakan eskalator yang menghubungkan Stasiun KRL Sudirman dan Stasiun LRT Dukuh Atas merupakan masalah yang harus segera diatasi. Keluhan penumpang menunjukkan betapa pentingnya fasilitas ini bagi mobilitas sehari-hari mereka. Dengan harapan agar perbaikan dapat dilakukan dengan cepat, masyarakat juga diingatkan untuk lebih proaktif dalam menyampaikan keluhan agar semua pihak dapat berkontribusi pada perbaikan layanan transportasi publik di Jakarta.
Penting bagi semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam memastikan bahwa transportasi publik di Jakarta tidak hanya dapat diandalkan, tetapi juga aman dan nyaman untuk semua pengguna. Dengan demikian, diharapkan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.