Info Lifestyle – Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kecantikan telah diperkenalkan pada tren baru yang dikenal sebagai “skinification”. Konsep ini menggabungkan produk makeup dengan manfaat perawatan kulit, di mana produk kosmetik kini tidak hanya menjanjikan tampilan yang sempurna, tetapi juga mengklaim mengandung bahan aktif yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Namun, seberapa efektifkah skincare dalam makeup ini? Mari kita telaah lebih dalam.
Apa Itu Skinification?
Skinification adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tren di mana produk makeup diperkaya dengan bahan aktif yang biasanya ditemukan dalam produk perawatan kulit. Hal ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya minat konsumen terhadap kesehatan kulit, terutama sejak pandemi dan dengan berkembangnya media sosial yang memberikan edukasi tentang skincare.
Alexis Androulakis, seorang pengembang produk untuk merek-merek ternama seperti Charlotte Tilbury dan Rare Beauty, menjelaskan, “Tren ini didorong oleh kombinasi permintaan konsumen yang meningkat, serta obsesi terhadap skincare yang semakin kuat.” Produk seperti foundation, concealer, dan blush kini hadir dengan klaim melembapkan dan menghidrasi kulit, tetapi apakah klaim ini sejalan dengan kenyataan?
Bahan Aktif dalam Makeup: Manfaat dan Efektivitas
Para ahli dermatologi memiliki pandangan beragam mengenai efektivitas skincare yang terkandung dalam makeup. Dr. Georgina Ferzli, direktur kosmetik dermatologi di Tribeca Medspa, menyatakan bahwa bahan-bahan seperti squalane, ceramide, dan hyaluronic acid memang memiliki manfaat dalam menjaga kelembapan kulit. “Bahan-bahan ini bersifat humektan dan membantu menjaga kadar air di kulit,” jelasnya.
Namun, ketika membahas manfaat yang lebih spesifik seperti anti-aging atau pencerahan kulit, efektivitas skincare dalam makeup mulai dipertanyakan. Dr. Joshua Zeichner, direktur riset kosmetik di Mount Sinai Hospital, menegaskan bahwa kandungan bahan aktif dalam makeup sering kali terlalu rendah untuk memberikan hasil yang signifikan. “Banyak bahan aktif memerlukan sistem penghantaran khusus untuk bekerja dengan efektif,” katanya.
Kandungan Skincare yang Cocok dan Tidak Cocok dalam Makeup
Berdasarkan pendapat para ahli, beberapa bahan skincare sangat cocok dikombinasikan dengan makeup. Misalnya, hyaluronic acid yang terkenal akan kemampuannya dalam melembapkan kulit. Niacinamide juga baik untuk menenangkan kulit dan membantu meratakan warna kulit. Beberapa bahan peptide dapat membantu mempertahankan elastisitas kulit, meskipun efektivitasnya dalam produk makeup masih menjadi perdebatan.
Di sisi lain, ada beberapa bahan yang sebaiknya dihindari saat dicampurkan dalam produk makeup. Dr. Ferzli mengingatkan bahwa kandungan retinol dalam makeup sebaiknya dihindari. “Retinol cenderung mengeringkan kulit dan lebih efektif jika digunakan dalam formulasi skincare khusus,” jelasnya. Selain itu, vitamin C juga tidak disarankan karena mudah teroksidasi dan memerlukan formula stabil untuk tetap efektif.
Skincare dalam Makeup: Bonus atau Pengganti?
Dr. Dhaval Bhanusali, dermatolog sekaligus penasihat merek Rhode, menekankan bahwa skincare dalam makeup tetaplah produk riasan. “Fungsi utama makeup adalah untuk memberikan penampilan, tetapi jika ada manfaat tambahan, itu bisa menjadi bonus,” ujarnya.
Penting untuk diingat bahwa meskipun produk makeup mengandung bahan-bahan yang baik untuk kulit, mereka tidak bisa menggantikan rutinitas skincare harian. Penggunaan makeup yang kaya akan bahan aktif bisa menjadi bagian dari strategi perawatan kulit yang lebih luas, tetapi tidak seharusnya menjadi pengganti produk skincare yang lebih diformulasikan untuk tujuan tersebut.
Kesadaran dan Pilihan Konsumen
Dengan semakin banyaknya produk makeup yang menawarkan klaim skincare, konsumen perlu lebih bijak dalam memilih. Memahami kandungan dan manfaat dari produk yang digunakan adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan kulit. Mengedukasi diri tentang bahan-bahan yang ada dalam produk makeup dan efeknya pada kulit akan membantu konsumen membuat pilihan yang lebih baik.
Sementara skinification menawarkan peluang baru dalam dunia kecantikan, penting untuk diingat bahwa tidak semua produk makeup yang mengklaim memiliki manfaat skincare benar-benar efektif. Konsumen disarankan untuk tetap fokus pada produk skincare yang telah terbukti dan bukan hanya mengandalkan makeup untuk merawat kulit.
Tren skinification membawa dampak signifikan dalam industri kecantikan, mengubah cara konsumen memandang produk makeup dan perawatan kulit. Meskipun beberapa produk makeup mengandung bahan aktif yang bermanfaat, efektivitasnya untuk tujuan perawatan kulit lebih terbatas dibandingkan dengan produk skincare yang dirancang khusus.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara makeup dan skincare, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan cerdas dalam merawat kulit mereka. Ingatlah bahwa makeup sebaiknya dilihat sebagai pelengkap, bukan pengganti, dari rutinitas perawatan kulit yang baik.