Berita

1.824 Polisi Dikerahkan untuk Amankan Demo Tolak RUU TNI di Gedung DPR

1.824 Polisi Dikerahkan untuk Amankan Demo Tolak RUU TNI di Gedung DPR
1.824 Polisi Dikerahkan untuk Amankan Demo Tolak RUU TNI di Gedung DPR

Berita–  Hari ini, Gedung DPR RI Jakarta Pusat menjadi lokasi aksi demonstrasi besar-besaran yang diorganisir oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Aksi ini bertujuan untuk menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang dianggap kontroversial dan berpotensi mengganggu stabilitas sosial di Indonesia. Dalam rangka pengamanan, pihak kepolisian telah menerjunkan sebanyak 1.824 personel untuk menjaga ketertiban selama berlangsungnya demonstrasi ini.

Latar Belakang Aksi

RUU TNI telah menjadi topik hangat di kalangan masyarakat dan aktivis. Banyak yang beranggapan bahwa pengesahan RUU ini akan memberikan kekuasaan lebih kepada militer dalam berbagai aspek, yang dapat berpengaruh pada demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia. Dalam konteks ini, mahasiswa dan LSM berperan penting dalam memperjuangkan suara rakyat dengan menyampaikan aspirasi mereka melalui aksi damai.

Upaya Pengamanan oleh Kepolisian

Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa pengamanan demonstrasi ini melibatkan berbagai instansi, termasuk Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, dan Pemda DKI. Pendekatan yang diambil adalah humanis, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kerusuhan dan menjaga ketertiban umum.

“Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari mahasiswa dan beberapa aliansi, kami melibatkan 1.824 personel gabungan,” ujar Susatyo dalam keterangan persnya. Ia menekankan bahwa seluruh personel yang bertugas akan mengedepankan pendekatan persuasif dan negosiasi.

Pendekatan Humanis dalam Pengamanan

Pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka akan mengutamakan pendekatan humanis dalam setiap interaksi dengan demonstran. Hal ini mencakup upaya untuk mendorong dialog dan komunikasi yang konstruktif antara petugas keamanan dan peserta demonstrasi. “Kami mengimbau kepada koordinator lapangan dan orator agar melakukan orasi dengan santun, tidak memprovokasi massa, serta menjaga ketertiban umum,” tambah Susatyo.

Rencana Lalu Lintas dan Pengalihan Arus

Untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin terjadi akibat aksi demonstrasi, pihak kepolisian juga telah menyiapkan rencana pengalihan arus lalu lintas di sekitar Gedung DPR. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa meskipun ada demonstrasi, aktivitas masyarakat lainnya tetap berjalan lancar.

Tanggapan Masyarakat

Seiring dengan berlangsungnya aksi demonstrasi, berbagai tanggapan dari masyarakat pun mulai muncul. Beberapa warga mendukung upaya mahasiswa dan LSM dalam menyuarakan aspirasi mereka, sementara yang lain khawatir akan potensi kerusuhan yang dapat terjadi jika situasi tidak dikelola dengan baik.

Kesimpulan

Aksi demonstrasi hari ini di Gedung DPR RI merupakan manifestasi dari suara masyarakat yang ingin memastikan bahwa proses legislasi berjalan transparan dan akuntabel. Dengan adanya pengamanan yang ketat dan pendekatan humanis dari kepolisian, diharapkan aksi ini dapat berlangsung dengan damai dan tertib. Keterlibatan berbagai elemen masyarakat dalam aksi ini menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia masih hidup dan terus berjuang untuk mengedepankan kepentingan rakyat.

Exit mobile version