Info Kesehatan – Sahur merupakan salah satu momen penting bagi umat Muslim yang menjalankan puasa, terutama di bulan Ramadan. Selama sahur, kita memiliki kesempatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sebelum memulai hari tanpa makan dan minum hingga waktu berbuka. Namun, tidak sedikit orang yang memilih untuk melewatkan sahur. Apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh jika kita sering skip sahur?
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Rudy Kurniawan, SpPD, menjelaskan bahwa ada berbagai efek negatif yang dapat muncul ketika seseorang tidak melakukan sahur. Hal ini menjadi lebih serius jika aktivitas fisik tetap tinggi selama bulan puasa.
Efek Fisiologis Melewatkan Sahur
- Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)
Melewatkan sahur dapat menyebabkan hipoglikemia, di mana kadar gula darah turun drastis. Hal ini dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas dan sulit untuk beraktivitas. Gula darah yang rendah juga berdampak pada konsentrasi dan kinerja otak, membuat seseorang mudah merasa bingung atau tidak fokus. - Dehidrasi
Salah satu masalah terbesar saat tidak sahur adalah peningkatan risiko dehidrasi. Ketika tubuh tidak mendapatkan cairan yang cukup, terutama saat berpuasa di siang hari, gejala dehidrasi seperti pusing, mulut kering, dan kelelahan dapat muncul lebih cepat. - Rasa Lemas dan Lemah
Melewatkan sahur membuat tubuh kekurangan energi. Tanpa asupan makanan, tubuh tidak memiliki sumber energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Hal ini akan menyebabkan rasa lemas, lesu, dan tidak bersemangat. - Meningkatnya Produksi Asam Lambung
Bagi mereka yang memiliki masalah lambung, seperti maag atau GERD, melewatkan sahur dapat memperburuk kondisi. Perut yang kosong dalam waktu lama dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan.
Nutrisi yang Harus Diperhatikan Saat Sahur
Jika Anda memilih untuk sahur, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Dr. Rudy merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan protein. Jenis makanan ini dapat menjaga energi lebih lama dan memberikan rasa kenyang yang lebih stabil. Contoh makanan yang baik untuk sahur antara lain:
- Nasi Merah dan Roti Gandum: Sumber karbohidrat kompleks yang memberikan energi bertahan lama.
- Protein Sehat: Seperti telur, tahu, tempe, ikan, atau ayam tanpa kulit yang membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh.
- Sayuran dan Buah: Menyediakan serat serta vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan.
- Cairan yang Cukup: Pastikan untuk minum cukup air putih atau susu rendah lemak untuk menjaga hidrasi.
Pentingnya Skrining Kesehatan dan Kesadaran
Melewatkan sahur bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Rasa lemas dan dehidrasi dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati dan emosi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan skrining kesehatan secara rutin, terutama selama bulan puasa.
Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sahur dan dampak negatif dari melewatkannya. Edukasi mengenai pola makan sehat selama puasa harus terus dilakukan untuk memastikan semua orang mendapatkan manfaat maksimal dari ibadah puasa.
Kiat untuk Menjaga Kesehatan Selama Puasa
- Rencanakan Menu Sahur Sehat
Siapkan menu sahur yang seimbang dan bergizi. Pastikan untuk mengonsumsi cukup karbohidrat, protein, serta serat. Hindari makanan yang terlalu berat atau mengandung banyak gula, yang bisa membuat Anda merasa cepat lapar. - Minum Cukup Air
Selalu pastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Konsumsi air minimal 8 gelas sehari, baik saat sahur maupun antara waktu berbuka hingga sahur. - Jaga Aktivitas Fisik
Meskipun berpuasa, tetap lakukan aktivitas fisik yang ringan. Hindari olahraga berat yang dapat menyebabkan kelelahan berlebihan. - Dengarkan Tubuh Anda
Jika Anda merasa tidak nyaman atau sakit, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Kesehatan harus menjadi prioritas utama selama menjalani puasa.
Melewatkan sahur bukanlah pilihan yang baik, terutama jika Anda ingin menjalani puasa dengan sehat dan bertenaga. Efek negatif dari melewatkan sahur dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental, dari hipoglikemia hingga dehidrasi. Berinvestasi dalam pola makan yang sehat dan memperhatikan kebutuhan nutrisi selama sahur adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan selama bulan Ramadan.
Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat lebih memahami pentingnya sahur dan dampaknya pada kesehatan tubuh. Jangan biarkan diri Anda melewatkan momen berharga ini; siapkan diri Anda untuk menjalani puasa dengan energi dan semangat yang optimal.