Info Selebritis – Anak artis selalu menjadi sorotan publik, dan kali ini, Abay, putra dari pasangan selebriti Deswita Maharani dan Ferry Maryadi, mencuri perhatian dengan cita-citanya yang unik. Dalam sebuah acara, Abay menyatakan keinginannya untuk menjadi sopir bus telolet, serta momen seru saat ia mengajak orang tuanya nongkrong di terminal. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang perjalanan Abay, harapannya, dan bagaimana keluarganya mendukung impian yang tak biasa ini.
Siapa Abay?
Abay, yang memiliki nama lengkap Kabay Anaking Maryadi, adalah anak berusia 9 tahun dari pasangan artis Deswita Maharani dan Ferry Maryadi. Meskipun masih muda, Abay menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap dunia transportasi, khususnya bus telolet yang terkenal dengan suara klaksonnya yang khas.
Cita-Cita yang Unik
Saat tampil sebagai bintang tamu di acara Pagi Pagi Ambyar di Trans TV, Abay mengungkapkan, “Kayak ayah sama ibu. Sama jadi sopir bus telolet.” Pernyataan ini disambut tawa oleh orang tuanya, menunjukkan bahwa Abay memiliki rasa humor yang menyenangkan, sekaligus memberikan gambaran tentang bagaimana ia melihat dunia.
Momen Nongkrong di Terminal
Deswita Maharani berbagi cerita tentang kebiasaan Abay yang suka mengajak keluarganya nongkrong di terminal bus. “Kemarin saja kita ke terminal. Abis makan nasi padang, abis itu ke terminal cari bus telolet,” kata Abay. Kegiatan ini menunjukkan betapa sederhana dan bahagianya Abay dalam menikmati hal-hal kecil dalam hidup.
Menunggu Bus Telolet
Dalam pengalamannya, Deswita menggambarkan bagaimana mereka menghabiskan waktu menunggu kedatangan bus telolet. “Kita kayak di parkiran bus, ‘Ngapain Bay?’ mana hujan, belok kan. ‘Tungguin aja busnya’. Ya udah kita tungguin,” ungkap Deswita. Momen-momen ini tidak hanya mempererat hubungan keluarga, tetapi juga menciptakan kenangan berharga.
Dukungan Keluarga
Ferry Maryadi dan Deswita Maharani memberikan dukungan penuh terhadap impian Abay. Mereka mengungkapkan bahwa yang terpenting adalah Abay tidak merugikan orang lain dalam mengejar cita-citanya. “Bebaslah saya mah (anak cita-cita mau jadi apa). Yang penting nggak ngerugiin orang, profesional, kita mah dukung saja,” tegas Ferry.
Kebebasan dalam Memilih
Pasangan ini percaya bahwa memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih cita-cita adalah hal yang penting. Dengan cara ini, Abay dapat mengeksplorasi minat dan bakatnya dengan lebih leluasa.
Pesan untuk Anak-Anak Lain
Abay menjadi contoh bagi anak-anak lain bahwa cita-cita tidak harus selalu konvensional. Keinginan untuk menjadi sopir bus telolet menunjukkan bahwa setiap anak memiliki impian yang unik dan bisa jadi inspirasi. Deswita dan Ferry berusaha mengajarkan kepada Abay untuk menghargai setiap pilihan dan berusaha dengan sepenuh hati.
Cita-cita Abay yang ingin menjadi sopir bus telolet dan kebiasaannya nongkrong di terminal dengan orang tua memberikan gambaran kehidupan yang sederhana namun penuh makna. Dukungan dari Deswita Maharani dan Ferry Maryadi sebagai orang tua sangat penting dalam membantu Abay mengejar impiannya. Momen-momen seperti ini tidak hanya menciptakan kenangan indah, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang berharga bagi anak-anak.