Letusan gunung berapi di Indonesia timur meletus dalam semalam, menewaskan sedikitnya 10 orang. Saat memuntahkan bola api dan abu di desa-desa sekitarnya, kata para pejabat pada Senin (4 November). Ketika mereka menaikkan status siaga ke tingkat tertinggi.
Gunung Lewotobi Laki-Laki, Letusan gunung berapi kembar setinggi 1.703 meter yang terletak di pulau wisata populer Flores, meletus sesaat sebelum tengah malam, memaksa pihak berwenang untuk mengevakuasi beberapa desa.
Warga menggambarkan kengerian mereka ketika kawah mulai menembakkan batu api ke rumah mereka.
“Saya sedang tidur ketika tiba-tiba tempat tidur bergetar dua kali, seolah-olah seseorang telah membantingnya. Kemudian saya menyadari gunung berapi telah meletus, jadi saya berlari keluar,” kata penata rambut berusia 32 tahun, Hermanus Mite.
“Saya melihat api keluar dan segera melarikan diri. Ada abu dan batu di mana-mana. Salon saya juga terbakar dan semua yang ada di dalamnya hilang.”
Abdul Muhari, juru bicara badan mitigasi bencana (BNPB), mengkonfirmasi jumlah korban tewas pada konferensi pers. Menambahkan bahwa 10.295 orang telah terkena dampak letusan tersebut.
Dia mengatakan jumlah pengungsi masih di hitung tetapi mengatakan tidak ada yang di laporkan hilang.
Seorang jurnalis AFP di dekat Letusan gunung berapi mengatakan lima desa di evakuasi. Memaksa ribuan orang mencari perlindungan di tempat lain.
Bangunan di dekat Letusan gunung berapi di tutupi oleh abu tebal sementara yang lain runtuh karena puing-puing vulkanik yang jatuh, dengan puing-puing masih membara beberapa jam setelah letusan.
Beberapa rumah kayu terbakar, dan tanahnya berbopeng dengan lubang yang di sebabkan oleh bebatuan cair yang beterbangan.
Kawah itu meletus tepat sebelum tengah malam dan kemudian lagi pada pukul 1.27 pagi dan 2.48 pagi waktu setempat, kata badan vulkanologi negara itu.
Ini menaikkan tingkat kewaspadaan tertinggi karena peningkatan aktivitas vulkanik, memberi tahu penduduk setempat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 km dari kawah.
“Telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi Laki-laki,” katanya dalam siaran pers pada hari Senin.
Mereka merilis gambar yang menunjukkan atap rumah runtuh setelah di hantam batu vulkanik, dan penduduk setempat berlindung di bangunan komunal.
Sebuah bangunan yang runtuh terlihat di Desa Klatanlo Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur
“Kami tidak mendengar tanda-tanda peringatan karena di mulai dengan guntur dan kilat,” kata Petrus Muda Turan, kepala sebuah desa di pulau mayoritas Katolik itu, menambahkan bahwa korban tewas termasuk seorang bayi dan seorang biarawati muda.
“Setelah tengah malam, orang-orang akhirnya mulai mengungsi dengan panik. Ketika kami berlari, kami tidak tahu apa yang harus di bawa, jadi kami hanya mengambil diri kami sendiri.”
Pihak berwenang memperingatkan ada potensi banjir lava yang di sebabkan oleh hujan dan menyarankan orang untuk memakai masker untuk melindungi dari abu vulkanik.
Abdul dari badan bencana mengatakan sebuah bandara di Maumere, kota terbesar kedua di Flores, telah di tutup sementara dan sebuah meja telah di siapkan bagi penduduk setempat untuk melaporkan setiap kerabat yang hilang.
Kepala badan pencarian dan penyelamatan Maumere Supriyanto Ridwan
Mengatakan abu tebal dan lumpur dari hujan telah menghambat upaya pencarian pada Senin pagi tetapi kondisinya telah mereda.
“Satu jam yang lalu, (Letusan gunung berapi) bergemuruh tetapi tidak ada awan panas atau lava yang terlihat,” katanya kepada AFP pada hari Senin.
Ada beberapa getaran dan letusan di gunung berapi pekan lalu. Mengirim kolom abu antara 500 m dan 2.000 m ke langit beberapa hari berturut-turut.
Gunung itu mengalami beberapa letusan besar pada bulan Januari. Mendorong pihak berwenang. Pada saat itu untuk menaikkan status siaga ke tingkat tertinggi dan mengevakuasi setidaknya 2.000 penduduk.
Indonesia, negara kepulauan yang luas, sering mengalami letusan karena posisinya di “Cincin Api” Pasifik. Daerah dengan aktivitas vulkanik dan seismik yang intens.
Pada bulan Desember tahun lalu, letusan di salah satu gunung berapi paling aktif di negara itu. Letusan gunung Marapi di Sumatera Barat, menewaskan sedikitnya 24 pendaki, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa.