MedanpendidikanperguruanPolitik

Menteri Indonesia menjanjikan gaji petani milenial lima kali lipat dari rata-rata dalam upaya swasembada pangan

Menteri Indonesia

Menteri Indonesia – Indonesia bertujuan untuk menarik petani milenial dengan menawarkan teknologi modern dan gaji minimum 10 juta rupiah (US$640). Hampir lima kali upah rata-rata pekerja pertanian – dalam upaya swasembada pangannya.

Swasembada pangan adalah tujuan utama presiden baru Prabowo Subianto. Yang mengatakan negara itu harus memproduksi makanan yang cukup untuk rakyatnya dan “tidak dapat terus mengandalkan makanan impor”.

Pada hari Rabu (23 Oktober), Menteri Indonesia pertanian Andi Amran Sulaiman berjanji untuk mencapai tujuan dalam tiga tahun. Setahun lebih cepat dari target Prabowo.

Pemerintah akan membentuk 15 brigade petani milenial untuk mengelola 200 hektar lahan pertanian, katanya. Luas lahan seluas 374 lapangan sepak bola.

“Setiap petani bisa mendapatkan minimal 10 juta rupiah per bulan, dengan ada yang berpenghasilan hingga 20 juta rupiah. Itu lebih tinggi dari gaji seorang menteri, di bandingkan dengan pekerjaan lain yang hanya menawarkan 2 juta rupiah.” Kata Andi dalam sebuah wawancara eksklusif dengan perusahaan media lokal, B-Universe Media Holdings.

Menurut lembaga pemikir Indonesia Pusat Studi Ekonomi dan Hukum. Gaji dan tunjangan seorang Menteri Indonesia bisa berjumlah 150 juta rupiah (US$9.620) per bulan.

Menurut data Badan Pusat Statistik

Pada Februari tahun ini, upah bulanan rata-rata untuk pekerja pertanian di Indonesia adalah sekitar 2,1 juta rupiah (US$134). Di bawah rata-rata nasional sebesar 3,04 juta rupiah.

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mempekerjakan sekitar 40,72 juta orang, membentuk 28,6 persen dari angkatan kerja.

“Kita tidak bisa memaksa generasi milenial dan Gen Z untuk bekerja di bidang pertanian. Kita perlu menciptakan sistem di mana mereka merasa nyaman,” kata Andi. Seperti di kutip media lokal Jakarta Globe.

Andi, yang menjabat sebagai menteri pertanian di bawah mantan presiden Joko Widodo dari 2014. Hingga 2019, dan lagi dari Oktober 2023, menguraikan bagaimana dia akan meningkatkan produktivitas pertanian.

Petani akan memiliki akses ke pupuk, dan pemerintah berencana untuk menggandakan anggaran untuk subsidi pupuk dalam waktu dekat, katanya.

Pemerintah telah mendistribusikan puluhan ribu pompa air untuk membantu petani meningkatkan jumlah panen tanpa bergantung pada curah hujan musiman, katanya. Pompa membantu menyalurkan air dari sungai ke ladang. Dan merupakan strategi di daerah padat penduduk seperti Jawa di mana lahan pertanian terbatas.

Berbicara kepada media pada hari Selasa (22 Oktober). Andi mengatakan ada rencana untuk mengembangkan 750.000 hingga 1 juta hektar sawah baru di tempat-tempat seperti. Merauke di Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Aceh dan Jambi pada tahun depan.

Exit mobile version