BeritaMedan

Bersama Luhut, Jokowi meresmikan Pusat Riset Genomik Pertanian di Humbahas

×

Bersama Luhut, Jokowi meresmikan Pusat Riset Genomik Pertanian di Humbahas

Sebarkan artikel ini
Presiden Jokowi saat meresmikan Pusat riset genomik pertanian

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Pusat Riset Genomik Pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut). Pada acara peresmian tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan.

Perubahan iklim produksi pangan di beberapa negara

Dalam pidato, Jokowi menyampaikan tentang dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan di beberapa negara. Perubahan ini berpotensi menjadi pemicu krisis pangan di berbagai negara, termasuk Indonesia. “Penurunan produksi pangan hampir di seluruh dunia menjadi penyebab kekhawatiran akan munculnya krisis pangan,” ujar Jokowi.

Menurutnya, Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan riset pangan dan holtikultura jika dibandingkan dengan negara lain. Hal ini terbukti dari jumlah produksi pangan Indonesia yang lebih rendah daripada negara lain.

“Contohnya, dalam hal produksi kopi, rata² produksi per hektare kita sekitar 2-2,3 ton, sementara negara lain sudah mencapai 8-9 ton per hektare. “Hasilnya, bibit unggul yang dimiliki kami kalah dengan mereka,” jelasnya.

Jokowi menyatakan alasan pembangunan Pusat Riset Genomik

Alasan ini merupakan faktor utama dalam mengapresiasi pembangunan Pusat Riset Genomik Pertanian di Humbahas. Jokowi juga mengizinkan kolaborasi dilakukan dengan negara mana pun, asalkan produktivitas pertanian meningkat. “Kerja sama dengan siapa pun silakan, dengan negara manapun silakan, yang terpenting adalah memperoleh benih unggul, bibit unggul, sehingga produktivitas, produksi padi, produksi pertanian kita dapat meningkat per hektar,” katanya.

Sementara itu, Luhut Pandjaitan menjelaskan bahwa Pusat Riset Genomik Pertanian ini didirikan sebagai pusat riset pertanian untuk menghasilkan bibit unggul guna mendukung pengembangan food estate di Sumut maupun skala nasional. Dia menyatakan bahwa sebagian besar bibit unggul pertanian masih diimpor. “Oleh karena itu, penting untuk menyediakan bibit unggul lokal karena sebagian besar saat ini masih diimpor.

Tujuan darii Pusat Riset Genomik Pertanian di bangun

Untuk mengantisipasi situasi ini, Pusat Riset Genomik Pertanian yang dikenal sebagai Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Holtikultura (TSTH2) telah didirikan. Pusat ini bertujuan untuk memproduksi bibit unggul yang dapat digunakan dalam pengembangan food estate di Sumatera Utara maupun secara nasional,” ungkapnya. Menurut Luhut, fasilitas riset ini akan dilengkapi dengan laboratorium genetika modern yang memiliki tingkat akurasi deteksi genetik mencapai 99 persen.

Dengan demikian, dalam waktu lima tahun mendatang, Indonesia diperkirakan tidak akan lagi melakukan impor bibit dari negara lain. “Menurut saya, dalam lima tahun ke depan, kita tidak akan pernah lagi melakukan impor, kita akan mampu memproduksi bibit-bibit yang berkualitas,” kata Luhut. Selain itu, ia menegaskan bahwa dalam waktu lima tahun ke depan, akan dilakukan penelitian bersama 70 anak muda dan pakar dari dalam maupun luar negeri.

“Dalam lima tahun ke depan, penelitian akan dilakukan bersama 70 anak muda dan pakar dari dalam dan luar negeri di tempat ini,” demikian disampaikannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cara Pintar Menang di Gates Of Olympus dengan Gopay, Trik Sederhana yang Efektif!