BeritaKesehatanKriminalPolitikTeknologi

Senjata Nuklir Sangat Membahayakan Manusia

HamiltonPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meng ingat kan bahaya senjata nuklir bagi ke manusiaan kemudian.

“Para penyintas bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki, yang juga di kenal sebagai hibakusha selanjutnya

Saksi yang tidak mementing kan diri sendiri dan berjiwa besar atas jatuhnya korban jiwa akibat senjata nuklir,

kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres sebagai tambahan

ketika mengucap kan selamat kepada organisasi Jepang, Nihon Hidankyo, yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2024.

Ia pun menghormati kerja keras dan ketahanan para hibakusha dalam gerakan pelucutan senjata nuklir global.

nuklir tidak terbatas pada buku-buku sejarah,” ujar Goterres

“Kesaksian hidup mereka yang menghantui (kita) mengingat kan dunia bahwa ancaman nuklir tidak terbatas pada buku-buku sejarah,” ujar Goterres

Kata dia, senjata nuklir tetap menjadi bahaya nyata bagi kemanusiaan, yang kembali muncul dalam retorika hubungan internasional sehari-hari selaijn itu.

Guterres meminta para pemimpin dunia untuk memandang senjata nuklir sebagai “alat pembunuh yang tidak memberikan keselamatan, perlindungan, atau keamanan.”

Ia menekankan satu-satunya cara untuk menghilangkan ancaman nuklir adalah melalui penghapusan senjata-senjata ini secara menyeluruh.

Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa salah satu tujuan utama PBB adalah

untuk mencegah penggunaan senjata nuklir dalam konflik.

Haq menyatakan bahwa nuklir adalah “paling merusak” dalam sejarah manusia, itulah sebabnya berbagai upaya di lakukan untuk mencegah penggunaannya.

“Kesaksian hidup mereka yang menghantui (kita) mengingatkan dunia bahwa ancaman nuklir tidak terbatas pada buku-buku sejarah,” ujarnya.

Bayangan kehancuran massal nuklir yang menghantui masyarakat abad lalu kini kembali, ucap Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

“Perpecahan geopolitik, kompetisi persenjataan tanpa henti meng hasil kan jalan buntu. Militer kini mengembang kan aplikasi teknologi baru yang menakutkan,

termasuk kecerdasan buatan dan sistem senjata otomatis,” ucap nya di Konferensi Perlucutan Senjata.

“Bahaya nuklir yang menghantui masyarakat abad lalu kini telah kembali,” lanjut Guterres.

Kemudian beberapa negarawan bahkan menyirat kan bahwa mereka siap untuk mengerah kan tenaga nuklir.

Sebuah ancaman memalukan harus di kecamdengan jelas dan keras oleh dunia, ucap Guterres.

Exit mobile version