Mobil Listrik – Uni Eropa bakal memberlakukan tarif impor yang besar untuk kendaraan mobil buatan China.
Uni Eropa berencana menerapkan tarif impor tinggi untuk kendaraan mobil listrik yang berasal dari China. Namun, Tiongkok tidak tinggal diam dan mulai melawan keputusan tersebut.
Menurut laporan dari Carscoops, respons Tiongkok akan berupa tindakan antidumping yang di tujukan pada brendi atau minuman anggur yang di impor dari Uni Eropa.
Kementerian Perdagangan Tiongkok mengumumkan bahwa tindakan sementara ini akan mulai berlaku pada Jumat, 11 Oktober 2024, dengan tarif impor antara 30,6 persen hingga 39 persen.
Pemerintah China menyatakan bahwa tindakan ini merupakan respons terhadap investigasi yang menunjukkan bahwa industri brendi domestik terancam mengalami kerugian signifikan akibat impor dari Eropa.
Sikap proteksionis ini mirip dengan yang di ambil oleh Eropa dan Amerika Serikat, yang khawatir industri otomotif mereka akan hancur oleh kendaraan mobil murah dari Tiongkok. Seorang juru bicara Kementerian Perdagangan menanggapi pemungutan suara terbaru Uni Eropa mengenai tarif kendaraan listrik, menegaskan bahwa Tiongkok dengan tegas menolak praktik proteksionis Uni Eropa yang di anggap tidak adil dan tidak rasional.
Meskipun brendi menjadi fokus utama hal itu bukan satu-satunya isu.
Sementara itu, Mobil Listrik Tiongkok sedang mempertimbangkan langkah-langkah seperti meningkatkan tarif impor untuk kendaraan bermesin besar.
UE mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif tambahan hingga 38% ter hadap mobil listrik yang di impor dari China.
UE merasa terancam oleh harga mobil listrik China yang murah yang dapat mengganggu industri otomotif mereka. Menurut laporan yang di kutip dari Reuters (13/6).
Langkah yang di ambil UE untuk menerap kan tarif tambahan guna mengimbangi harga yang di anggap tidak adil. Tidak mendapatkan persetujuan dari produsen mobil Eropa. Produsen mobil Eropa berpendapat bahwa tarif tambahan tersebut berpotensi mempengaruhi pasar global dan kualitas produk mereka.
Selain itu, khawatir dengan potensi balasan dari China, produsen mobil Eropa juga bergantung pada pasar China.
Karena itu, Kamar Dagang China di UE telah mewanti-wanti potensi kenaikan tarif impor mobil listrik.
Menganggap langkah UE ini sebagai aksi proteksionisme yang dapat mengganggu relasi China-UE.